Tuesday, November 19, 2019

DAC’S CAMP LET’S GO


    Berbagi & Bersuka Cita Bersama
 
    Pada kesempatan ini kita akan flashback 9 bulan kebelakang, dimana salah satu progam kerja yang telah disepakati pengurus DAC (Djarum Adventure Club) bersama manajemen perusahaan PT Djarum yaitu pelaksanaan kegiatan camping bersama disekitar wilayah Kudus sendiri. Lokasi yang telah kami tentukan yaitu Bumi Perkemahan Kajar di Kecamatan Dawe Kudus. Beberapa alasan kami memilih Buper Kajar antara lain tempatnya mudah dijangkau dan terlihat jelas dari jalan raya baik menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum, fasilitas yang memadai, tempat berkemah maupun area parkir cukup luas serta yang tidak kalah penting adalah letaknya yang berada di dataran tinggi menjadikan hawanya sejuk nan dingin, cocok bagi kami untuk berlatih membiasakan tubuh terhadap suhu-suhu tertentu. Setelah menentukan lokasi kegiatan kemudian sebagian dari rekan-rekan pengurus melakukan survey terhadap tempat tersebut. Dengan melakukan survey kita mampu menentukan bagaimana nanti layout berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Setelah dirasa cukup akhirnya terbentuklah rundown kegiatan yang bertajuk camping ceria & pembekalan dasar-dasar pendakian bagi anggota DAC. Kami sadar diusia yang masih baru dan tidak adanya latar belakang dalam dunia pendakian memacu kami untuk terus belajar dan berbagi karena kami yakin sekecil apapun pengetahuan atau pengalaman yang kita bagikan akan sangat bermanfaat bagi rekan-rekan lainnya.

        Hari itu Sabtu 23 Februari 2019, beberapa dari tim panitia sudah mulai datang ke lokasi dengan membawa perlengkapan yang dibutuhkan. Acara nantinya akan dimulai pukul 16.00. Sesi awal nanti akan diisi dengan sharing perencanaan dan perlengkapan dalam pendakian. Sedang asyik-asyiknya mempersiapkan keperluan tiba-tiba datang hujan yang cukup deras. Beruntungnya waktu itu persiapan sudah mencapai 90%. Sambil menunggu hujan reda, beberapa rekan ada yang bersantai di dalam tenda ada pula yang memilih untuk duduk bersantai di warung pojok sambil menikmati secangkir teh hangat dan sebatang rokok. Tidak lama berselang peserta mulai nampak berdatangan di tengah hujan. Turunya hujan waktu itu belum mampu mematahkan semangat dan antusiasme mereka untuk mengikuti acara. Beberapa dari peserta memang masih masuk kerja sehingga ada yang izin datang terlambat tetapi itu tidak menjadi kendala untuk keberlangsungan kegiatan kali ini. DAC’S CAMP LET’S GO adalah tema yang dipilih dalam acara ini. Selain nanti didalamnya akan ada sharing materi perencanaan dan perlengkapan dalam pendakian, pengenalan dasar survival, serta games menarik lainnya. Tidak lupa kami juga turut membagikan beberapa souvenir untuk peserta. Waktu telah menunjukan pukul 16.00, saat itu hujanpun sudah reda. Dengan duduk lesehan bersama kami memulai acara sesi awal. Sekitar 35 orang sudah hadir pada sore itu dari total pendaftar keseluruhan 50 orang. Sesi demi sesi berlangsung cukup interaktif. Banyak tanya jawab diantara peserta dan narasumber. Latar belakang peserta yang beraneka ragam membuat acara hari itu berlangsung seru. Seperti yang diketahui bahwa DAC (Djarum Adventure Club) adalah klub pecinta alam khususnya pendakian gunung yang ada di PT Djarum. Anggotanya terdiri dari yang muda sampai yang tua yang sudah naik gunung maupun belum pernah sama sekali. Berangkat dari kesamaan hobby tersebut akhirnya DAC terbentuk pada 28 Oktober 2018. Untuk menarik minat peserta panitia juga mengadakan game yang dikemas per kelompok dengan iming-iming hadiah bagi yang terbaik. Saking serunya pembahasan membuat tidak terasa jika hari sudah mulai gelap. Pukul 18.00 kami akhiri sesi sharing ini dan dilanjutkan dengan acara bebas setelah solat dan makan malam.

Sharing Materi Survival

Sharing Materi P3K
Bersama Mendirikan Tenda
         Acara malam itu semakin memambah keakraban kami. Duduk bersama berbaur menjadi satu ngobrol ngalor ngidul ditemani cahaya api unggun, membakar jagung dan sosis, menikmati kopi menambah kehangatan di tengah hawa Buper Kajar yang cukup dingin. Buper Kajar sendiri menjadi tempat yang cocok untuk berkemah bersama keluarga atau rombongan, dimana saat itu di sisi yang lain terdapat rombongan SMP dari Demak. Waktu tidak terasa sudah menunjukan pukul 23.00. Peserta mulai kembali ke tenda mereka masing-masing yang sebelumnya diadakan lomba membangun tenda dan memasak bagi setiap kelompok. Beberapa dari kami masih terjaga diluar tenda, bernyanyi sambil memainkan gitar atau hanya ingin menikmati keheningan dan angin malam. Saya sendiri memilih tidur diluar diatas hammock berselimutkan sarung dan jaket yang cukup tebal. Malampun semakin bersahabat karena tidak ada nyamuk berkeliaran yang sebelumnya saya khawatirkan. 
Memasak Per Kelompok
         Hari telah berganti. Sesuai jadwal acara, minggu pagi ini diawali dengan senam bersama untuk melakukan peregangan sebelum melakukan trekking disekitar Buper Kajar. Beberapa panitia sudah mulai beranjak lebih pagi untuk bersiap pada masing-masing pos yang telah ditentukan. Treking kita kali ini berjalan menyusuri area Buper Kajar kemudian menuju aliran sungai yang debitnya sangat cocok untuk diadakan games didalam sungai tersebut. Untuk trekking kali ini setiap kelompok berjalan dengan selisih waktu 10 menit. Selama menyusuri medan jalan panitia telah memberikan beberapa tanda petunjuk jalan di setiap persimpangan untuk mengantisipasi apabila ada kelompok yang tersesat. Selain marka jalan, panitia juga menyiapkan tim sweaper untuk memastikan kembali tidak ada peserta yang tertinggal. Sekitar 20 menit waktu yang dibutuhkan setiap kelompok untuk melewati area hutan dan perkebunan. Puas melewati hijaunya hutan dan kebun dengan sedikit tanah becek ga ada ojek ala cinta laura peserta akan dibawa menuju aliran air sungai, tentu saja harus lewat didalam sungai dan siap untuk berbasah-basahan. Ada 2 pos dalam perjalanan kali ini dimana kedua pos tersebut terletak di dalam aliran sungai, setiap pos berisi game yang harus diselesaikan oleh peserta untuk melanjutkan perjalanan berikutnya. Setiap kelompok peserta akan dinilai dan nilai yang tertinggilah yang berhak untuk mendapatkan hadiah-hadiah yang telah disiapkan. Pos 1 sepertinya menjadi momok bagi setiap kelompok. Dari 6 kelompok peserta hanya 1 yang mampu menyelesaikan tantangan tersebut. Bila kita perhatikan cukup mudah untuk menyelesaikan game ini namun tentunya diperlukan kerjasama dan ketelitian disetiap anggota dalam pelaksanaannya. Bermodalkan bola pimpong, pipa paralon kurang lebih 2,5 meter dan 2 buah gayung, peserta akan disuruh menceburkan diri kedalam sungai dengan kedalaman 1,5 meter. Permainan ini biasa disebut dengan pipa bocor. Peserta diminta untuk mengeluarkan bola pimpong di dalam pipa paralon dengan cara memasukan air dengan gayung tersebut, tanpa sepengetahuan peserta panitia telah melubangi pipa paralon tersebut di beberapa bagian. Berpikir cepat dan cermat sangat dibutuhkan karena waktu yang diberikan dari pihak panitia cukup terbatas yaitu 10 menit. Berbagai cara dilakukan oleh setiap kelompok ketika mereka menyadari bahwa pipa paralon tersebut berlubang. Ada yang spontan melepas baju kemudian diikatkan ke pipa tersebut, ada yang sambil menyelam kemudian menutup lubang dengan tangan atau rerumputan disekitar. Beberapa ekspresi wajah bahagia merekapun tertangkap jelas oleh jepretan rekan-rekan dokumentasi. Keceriaan atau mungkin berbalut kekesalan karena gagal menyelesaikan permainan tak jadi masalah karena pada akhirnya mereka semua tersenyum lebar seolah rindu dan mengulang masa kecil ketika bermain di sungai. Senyum merekapun tambah merekah tatkala melihat air terjun mini kurang lebih 3 meter. Tanpa dikomando tim dokumentasi mereka berpose nyleneh dan minta untuk difoto. Tua muda tak jadi perkara, semua basah dan bergembira. Perjalanan tidak berhenti disitu, peserta diharuskan menyusuri sungai kembali untuk menuju Pos 2 dimana sudah ada tim panitia yang menunggu untuk menguji kekompakan setiap kelompok. Batu besar-kecil cukup terjal harus dilewati setiap peserta, kedalaman sungai yang bervariasi dan airnya yang jernih menambah keasyikan tersendiri. Tidak jarang disetiap titik tertentu mereka berhenti untuk sekadar berfoto ria. Untuk meminimalisir cedera atau terpeleset saat menyusuri sungai kami telah tekankan sebelumnya agar peserta memakai sepatu. Setelah 20 menit berjalan menyusuri arus sungai nampaklah 2 tukang jagal penghuni Pos 2. Setiap peserta akan diberikan cup bekas air mineral yang diikatkan dikepala. Kemudian dari jarak 10 meter salah seorang anggota kelompok akan menggulirkan bola pimpong. Tugas dari anggota lainnya ialah bagaimana memasukan bola yang terbawa arus tersebut kedalam cup-cup mereka. Point yang diberikan tergantung kelompok mana yang mampu menampung bola terbanyak dalam waktu 10 menit. Tidak terasa hari semakin siang, keseruan terus berlanjut menuju perjalanan kembali ke titik awal yaitu bumi perkemahan Kajar. Setiap kelompok masih harus melewati jalan setapak yang lumayan menanjak dimana kita bisa melihat area persawahan dan perkebunan penduduk.
Pemanasan Sebelum Trekking
Trek Awal
Keseruan Game Pipa Bocor
Eksis Bareng
Game Bola Pimpong

Keseruan Game Bola Pimpong
     Pukul 11.00 akhirnya kita semua berkumpul setelah sebelumnya selesai melakukan trekking di area Buper Kajar dan susur sungai kemudian dilanjutkan packing tenda masing-masing kelompok. Dari rangkaian acara yang telah dilaksanakan tersebut, pengumuman pemenang dalam setiap kategori lomba sepertinya menjadi moment yang paling ditunggu-tunggu. Hadiah-hadiah menarik yang telah disediakan panitiapun lenyap tak berbekas. Acara diakhiri dengan makan bersama siang itu. Hari itu semua bergembira dan tertawa bersama. Akan banyak kenangan yang dirindukan dalam setiap perpisahan. Namun kita disini bersama bukan untuk berpisah melainkan untuk merajut kenangan-kenangan selanjutnya tentang aku, kita, dan semesta. Terima kasih Sobat Djarum Adventure Club. Salam DAC....GO.......

Packing Peralatan

Souvenir Untuk Pemenang

Souvenir Untuk Pemenang
  Peserta Berfoto Bersama



 

 


 


Saturday, May 18, 2019

BUKAN SEKADAR HOBBY MELAINKAN SARANA PENEMPA DIRI


Pendakian Bersama Dalam Rangka HUT PT Djarum

Profil Djarum Adventure Club

            Djarum Adventure Club (DAC) adalah klub yang berorientasi pada pendakian gunung. DAC didirikan pada tanggal 28 Oktober 2018 di Kudus bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. Selain sebagai wadah karyawan yang memiliki kesamaan hobby dalam pendakian gunung kehadiranya diharapkan mampu menjadi wadah silaturahmi diantara karyawan mengingat anggota yang tergabung saat ini lebih dari 120 orang. Pada awal mula berdirinya DAC hanya terdiri dari beberapa anggota, seiring berjalanya waktu antusiasme rekan-rekan yang lain mulai berdatangan. Kehadiran DAC disambut baik oleh karyawan Djarum, terbukti setelah beberapa hari diresmikan banyak rekan-rekan yang meminta untuk bergabung. Mereka mendapatkan informasi dari obrolan santai di kantin, teman chatting dan juga beberapa foto yang kita share ke social media. Anggota yang mendaftarpun tidak hanya di area Kudus saja, beberapa rekan DSO Semarang dan Pati mulai bergabung. Keanggotaanya terbuka untuk seluruh karyawan Djarum. Muda tua semuanya melebur menjadi satu atas dasar kesamaan hobby. Banyak dari mereka yang merasa bernostalgia, menghidupkan kembali jiwa petualangan mereka semasa remaja. Dalam perjalananya hingga 2019 ini DAC telah melakukan beberapa pendakian Gunung antara lain Gunung Lawu, Gunung Prau, Gunung Merbabu, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Muria, Gunung Ungaran, Gunung Kembang, Gunung Andong dan beberapa Gunung lainnya yang sudah masuk dalam program kerja. Sinergi antar anggota menjadi kunci sukses dan lancarnya setiap agenda pendakian. Berbagi informasi tentang pendakian menjadi rutinitas kami entah itu saat mengobrol santai, lewat grup chatting atau acara sharing knowledge yang kami bungkus dalam program kerja, hal tersebut menjadi mutlak tentunya bagi penggiat kegiatan alam. Mendaki Gunung merupakan olahraga yang masuk dalam kategori ekstrim sehingga setiap individu dituntut untuk selalu mampu mempersiapkan diri dengan baik agar mampu meminimalisir hambatan-hambatan yang ada di dalam perjalanan. Salah satu hal yang paling mendasar adalah kesiapan fisik, maka dari itu DAC menyediakan Basecamp yang dilengkapi dengan sarana jogging track, melatih keseimbangan badan dengan berjalan pada kayu yang melintang, melatih kekuatan otot tangan pada monkey bar dan lain-lain. Bagaimana Basecamp dengan segala fasilitasnya itu bisa ada? Apakah seperti legenda Pangeran Bondowoso yang cukup sehari membuat ratusan Candi untuk kekasihnya Rara Jongrang? Tentunya tidak mudah dan butuh proses yang cukup lama, namun dengan semangat dan kerjasama serta bantuan beberapa unit lain di PT Djarum Basecamp mampu terealisasi sesuai harapan. Dengan adanya Basecamp dan fasilitas tersebut diharapkan bisa dimanfaakan sebagai tempat pertemuan, penyimpanan aset serta menjadi sarana yang mampu menunjang kesiapan fisik seluruh anggota.

  Logo DAC

 Peresmian Oleh Pihak Manajemen

 Basecamp DAC 
  Pendakian & Peresmian di Gunung Ungaran

  Pendakian & Penanaman Pohon

Tips Melakukan Pendakian

            Dalam setiap kegiatan yang kami jalankan mempunyai aturan dan tata tertib yang sudah ada. Semua sudah di atur di dalam AD/ART klub dan wajib dipatuhi oleh seluruh anggota. Program kerja dibuat oleh pengurus dan kemudian diajukan kepada manajemen. Program kerja diajukan setiap satu tahun sekali. Dalam setiap program kerja berisi 4-5 kegiatan, pertimbangan kami antara lain adanya musim hujan dan bulan puasa sehingga pada waktu-waktu tersebut kami memilih meniadakan kegiatan pendakian. Dengan sisa beberapa bulan efektif yang ada kami bagi untuk program kegiatan pendakian. Harapanya setiap kegiatan juga tidak terlalu berdekatan waktu pelaksanaanya sehingga kami mampu melakukan persiapan dengan matang. Persiapan sangat penting dalam melakukan kegiatan alam. Dengan persiapan yang baik akan meminimalisir hambatan yang ada. Dikutip dari seorang penggiat alam senior mengungkapkan bahwa “Perjalanan yang baik berawal dari persiapan yang baik’’. Jika kita lihat secara keseluruhan setidaknya ada 3 hal pokok dalam berkegiatan alam, yaitu;
1. Persiapan (perencanaan)
            Perencanaan artinya segala proses atau tahapan yang dilakukan sebelum pelaksanaan pendakian. Perencanaan ini bertujuan untuk mensukseskan kegiatan pendakian, perencanaan tersebut meliputi hal teknis maupun non teknis antara lain: 
1. Jasmani & rohani
Kesiapan jasmani & rohani anggota sangat diperlukan dalam menghadapi medan jalan dalam berbagai kondisi selama pendakian. Maka dari itu berlatih fisik secara rutin menjadi salah satu persiapan yang bisa dilakukan. Selain itu mendekatkan diri kepada Tuhan juga menjadi salah satu cara untuk menguatkan mental dan spiritual setiap anggota.
      2. Survey Lokasi Tujuan
Mengetahui lokasi tujuan menjadi point yang tidak boleh dilupakan. Apalagi dizaman yang serba digital seperti ini tentunya sangat mudah bagi kita untuk mengetahui dengan detail lokasi yang akan kita tuju. Kita bisa menggali informasi apa saja berkaitan dengan lokasi yang akan kita tuju, contohnya: akses jalan menuju lokasi, bagaimana transportasi kesana, berapa ketinggian gunungnya dan sebagainya.
      3. Tujuan Pendakian
Tujuan pendakian nanti akan berkaitan dengan peralatan dan perbekalan yang dibawa. Akan berbeda jika kita bertujuan untuk camping dan menikmati sunrise dengan seseorang yang mempunyai tujuan melakukan penelitian. Sehingga dari awal kita harus mampu menentukan tujuan pendakian agar tidak salah dalam menentukan peralatan dan perbekalan.
      4. Peralatan dan Perbekalan                    
      Peralatan dan perbekalan ialah sarana pemenuh kebutuhan kita semuanya saat berkegiatan walaupun dalam keadaan darurat. Peralatan dan perbekalan ini sangat penting dan banyak sekali macamnya. Peralatan tersebut bisa kita gunakan disaat berjalan, untuk berlindung, untuk memasak, untuk navigasi bahkan untuk kita tidur. Beberapa peralatan tersebut antara lain: baju dan celana yang cepat kering,jas hujan, tenda, kompor dan gas, piring, matras, sleeping bag, ataupun GPS tracker. Sementara untuk penentuan perbekalan bisa disesuaikan dengan perkiraan lamanya perjalanan dan kebutuhan masing-masing tim ataupun individu. Untuk mempermudah dalam mengingat kebutuhan tersebut DAC selalu membagikan ceklist kepada setiap anggota sebelum memulai pendakian.



  Technical Meeting Peserta


Beberapa Peralatan Pendakian

2. Pelaksanaan

            Pelaksanaan menandakan bahwa kita telah siap melaksanakan kegiatan pendakian. Diawali dengan registrasi di Basecamp setempat untuk pendataan setiap anggota kemudian dilanjutkan menempuh perjalanan yang sesungguhnya. Selama perjalanan bisa saja muncul berbagai kendala baik itu secara teknis ( faktor manusia) maupun non teknis (faktor alam). Namun seperti sudah disampaikan diawal tadi perencanaan yang kita lakukan diharapkan mampu mengantisipasi hal-hal tersebut. Selain itu ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan  di dalam aktivitas pendakian yaitu adanya peraturan tertulis maupun tidak tertulis yang sudah ditetapkan untuk menjaga kearifan lokal tempat sekitar. Sangat dibutuhkan sinergi antara penduduk setempat dengan pendatang dalam hal ini seorang pendaki. Bagaimanapun juga kearifan-kearifan lokal tersebut sudah menjadi tradisi masyarakat sekitar yang patut kita hormati dan kita lestarikan. Di sisi lain budaya-budaya lokal tersebut merupakan cerminan keberanekaragaman negeri kita. Tentunya dibalik kearifan-kearifan lokal dan budaya tersebut terkandung makna yang baik dan bisa kita petik sebagai pelajaran.

 Persiapan Sebelum Pendakian

 Perjalanan Menuju Puncak
3. Pasca Pelaksanaan (recovery)
            Setelah selesai dalam melakukan suatu perjalanan pendakian maka tugas kita selanjutnya adalah bagaimana mengatasi atau meminimalisir problem yang ada, salah satu contohnya adalah kelelahan fisik yang  tidak jarang menyebabkan kaki pegal-pegal, badan terasa sakit, bahu yang pegal dan juga area wajah yang kadang terbakar. Hal tersebut adalah respon tubuh kita yg menandakan kalau otot sedang beradaptasi dengan intensitas aktifitas yg lebih berat. Karena adaptasi tersebut dan apabila kita cukup rutin melakukanya, maka dalam kegiatan berikutnya kita tidak terlalu merasakan sakit dan lelah seperti sebelumnya. Rasa sakit, pegel, dan capek ini sebenarnya akan menghilang dengan sendirinya walaupun kita tanpa menggunakan obat-obatan. Kita bisa beristirahat dalam waktu 3-4 hari dengan melakukan kegiatan normal. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meminimalisir kecapekan antara lain:

  1. Minum air perasan jeruk nipis hangat rutin (mengandung vit c dan antioksidan)
  2. Rendam kaki dengan air hangat dicampur garam (melemaskan otot-otot yg kaku)
  3. Olesi dengan obat-obatan dan istirahat cukup (salep pereda nyeri otot)
  4. Untuk mencegah kulit wajah yg terkelupas bisa menghindari terlalu banyak cuci muka dengan air saat perjalanan dan jangan sering menyentuh wajah karena kuman tangan, bersihkan wajah dengan air hangat
Program HUT Djarum

            Dalam rangka menyambut hari ulang tahun PT Djarum yang ke 68 Djarum Adventure Club berinisiatif untuk mengadakan pendakian tujuh puncak gunung yang berlokasi di Jawa Tengah. Ketujuh Gunung tersebut antara lain Gunung Lawu di Karanganyar, Gunung Merbabu di Boyolali, Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing di Temanggung, Gunung Prau dan Gunung Kembang di Wonosobo serta Gunung Andong di Magelang. Seperti gayung bersambut, manajemen mendukung penuh rencana pendakian ini, bahkan kami ditawari kolaborasi dalam hal dokumentasi kegiatan dengan Djarum Potography. Rencana demi rencana termasuk skenario video yang akan kami persembahkan nanti untuk PT Djarum terus digodog. Lebih dari 70 orang terlibat dalam acara pendakian ini. Dalam kegiatan pendakian sendiri bukan hanya capek dan pegal yang kita dapatkan, melainkan kita mampu memunculkan potensi-potensi yang ada pada diri kita. Bekerja sama secara tim, saling support, kepedulian dengan rekan dalam perjalanan, sikap pantang menyerah, perencanaan bekal dan waktu serta mengatasi segala hambatan yang ada dalam perjalanan mampu menjadikan kita pribadi yang lebih tangguh. Hal tersebut tentunya sejalan dan bisa kita terapkan dalam keseharian di perusahaan. Tidak hanya itu, mendaki gunung juga menjadi bentuk rasa syukur kami atas anugerah Tuhan YME yang selalu memberikan rahmat-NYA untuk alam, perusahaan, dan bangsa Indonesia. Seperti yang telah kita ketahui bahwa kegiatan bisnis perusahaan kita tidak terlepas dari alam. Bahkan sumber utama bahan baku yang digunakan berasal dari alam. Dalam beberapa pendakian di daerah Temanggung kami bertemu dengan petani yang merupakan mitra PT Djarum. Berinteraksi dan melihat kegiatan mereka secara langsung mengolah kebun tembakau guna memenuhi kebutuhan perusahaan kita merupakan pemandangan yang menarik dalam setiap perjalanan. Tidak hanya sampai disitu, dengan membawa nama besar PT Djarum merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami. Kompak berseragam jaket dan tas merah membuat kami mudah dikenali diantara rombongan pendaki lain. Berbincang, berbagi rokok dan bercanda selama perjalanan dengan pendaki lain menambah keakraban diantara kami. Bahkan beberapa teman pendaki menyebut kami dengan istilah ‘Rombongan Djarum’. Disadari ataupun tidak kita semua merupakan duta bagi perusahaan sehingga diharapkan mampu membawa diri dimanapun berada. Mereka yang berada disekitar kita merupakan calon konsumen atau mungkin telah menjadi konsumen. Harapan besar kami lewat DAC diantarannya mampu merangkul mereka sehingga kita semua bisa berkontribusi mewujudkan visi perusahaan yaitu menjadi yang terbesar dalam penjualan dan profitabiltas industry rokok. Selamat Ulang Tahun PT Djarum yang ke 68 Maju Berprestasi. Jayalah Negeriku. DAC......Gooooo!!!

“Jangan Kau tanyakan mengapa kami naik Gunung, tanyakan pada dirimu mengapa Kamu tidak”.

 Puncak Gunung Merbabu

 Puncak Gunung Sindoro

 Puncak Gunung Andong

 Puncak Gunung Sumbing

 
 Puncak Gunung Prau

  Puncak Gunung Lawu


Puncak Gunung Kembang

Link video pendakian https://youtu.be/zFjiYl-ILk4



DAC’S CAMP LET’S GO

     Berbagi & Bersuka Cita Bersama       Pada kesempatan ini kita akan flashback 9 bulan kebelakang, dimana salah satu progam...