Sunday, November 18, 2018

Djarum Adventure Club


Cikal Bakal Berdirinya DAC

            Minggu 28 Oktober 2018 menjadi tonggak bersejarah bagi kami. Tidak hanya sebagai hari Sumpah Pemuda akan tetapi pada tanggal tersebut adalah hari dimana diresmikanya sebuah klub yang berorientasi dalam pendakian gunung bagi karyawan PT Djarum. Djarum Adventure Club (DAC) adalah nama yang kami sematkan untuk klub tersebut, ibarat bayi yang baru lahir kami masih bersih, suci dan hanya bisa merengek namun itu bukan menjadi alasan untuk berkembang, dengan bermodalkan semangat kemajuan milik perusahaan berbagai gebrakanpun dilakukan, koordinasi dan komunikasi yang terus dilakukan baik dari pembina, ketua, pengurus dan anggota menjadikan segalanya lebih mudah dan terasa dekat karena kita berprinsip satu keluarga. Sinergi tidak terbatas pada internal klub, dengan divisi lainpun kita aktif melakukan komunikasi guna melengkapi kekurangan yang ada. Contoh saja ketika butuh beberapa logistik dan tranportasi dalam pendakian kita bisa berkoordinasi dengan tim GS dalam pemenuhan kebutuhan tersebut, begitu juga disaat pemenuhan perlengkapan basecamp kita bisa berkoordinasi dengan divisi bangunan ataupun utility. Dalam perkembanganya si bayi tentunya akan belajar untuk merangkak, berjalan, dan berlari. Yupss seperti itulah proses metamorphosis kedepan yang pastinya akan kami lewati. Seperti yang kita ketahui tantangan untuk mempertahankan eksistensi yang ada akan lebih sulit daripada menghasilkan yang baru. Bila kita tarik kebelakang (cusss keinget pidato Jas Merah ala Bung Karno 😇) tentang cikal bakal berdirinya Djarum Adventure Club, berdasarkan sepengatahuan dan seinget ngadimin (dibaca; admin) ya sob 😀. Waktu itu beberapa dari kami (divisi warehouse) memang mempunyai hobi naik gunung, kebetulan pimpinan kami waktu itu bercerita kepada pimpinanya (nah lo bingung kan udah pimpinan ada pimpinan lagi hehe) lebih mudahnya supervisor bercerita kepada manager tentang kegiatan kami dan ternyata mendapat respon yang baik dari manager mengingat beliau juga menyukai kegiatan tersebut. Berawal dari obrolan ringan di sofa pojok lantai 2 Gedung A yani 28 yang menjadi saksi bisu (ciyeeee) ditemani harumnya ruangan dan sesekali hembusan sejuk udara dari sela-sela ventilasi terbentuklah tim kecil beraggotakan 6 orang yang berencana melakukan pendakian ke Gunung Lawu Via Candi Cetho Karanganyar pada bulan Agustus 2017. Jangan tanyakan kenapa harus Gunung Lawu dan kenapa harus via Candi Cetho (#viral# apa hak anda bertanya seperti itu wkwkwk). Tentunya dari pertimbangan dan observasi yang ada, kebetulan saya sendiri pernah kesana sehingga ada gambaran tentang tujuan kami nanti dan akhirnya diketoklah palu untuk melakukan pendakian ke tempat tersebut. Untuk cerita perjalananya sampai saat ini masih digodog belum mateng-mateng, Hahahaha. Berawal darisitu intensitas pendakian yang kami lakukan menjadi cukup sering, Gunung Andong, Prau, Semeru, Merapi, Sindoro, Sumbing dan Pegunungan Muria menjadi salah satu tempat kami bernaung dari penat. Saat itu kami masih membawa bendera klub Super Adventure yang mana merupakan program tersendiri dari perusahaan dan mempunyai cakupan adventure yang lebih luas walaupun beberapa aksesorisnya tetap masih kami gunakan hingga saat ini di setiap pendakian hehehe. Bagaikan oase di tengah gurun bertemu dengan rekan-rekan dengan hobi yang sama seolah-olah mampu membangkitkan semangat dan gairah yang terkubur lama ibaratnya mendapatkan pacar baru dan mampu menghilangkan ingatan dari mantan (horror 🔚). Semakin hari semakin berkembang, yang tadinya lebih tepat sebagai komunitas pendaki ini berbenah dan sedikit demi sedikit melengkapi peralatan. Seiring berjalanya waktu, dari minggu berganti bulan kemudian bulan berganti tahun partisipan terus bertambah, ada yang dari mulut ke mulut (jangan bayangin yang lain bahaya wkwkwk), dari pintu ke pintu (pintu kantor antar bagian maksudnya) atau yang hanya sekadar teman chatting WA. Antusias rekan-rekan cukup tinggi dan sinyal ini ditangkap oleh Bapak manager untuk membentuk kepengurusan guna memudahkan dalam melakukan koordinasi. Kesempatanpun semakin terbuka lebar, bak gayung bersambut pihak manajemen melalui Divisi HRD memberikan peluang bagi klub/komunitas baru yang ingin dilegalkan dibawah naungan perusahaan. Atas dasar tersebut maka dibentuk pengurus kecil yang ditunjuk dari beberapa anggota. Kalau ada yang ingat pelajaran sejarah zaman dahulu ada badan BPUPKI (silahkan searching google kalau lupa hehehe), kurang lebih seperti itu hanya saja kami bergerak untuk persiapan legalnya klub pendakian gunung ini di bawah naungan perusahaaan yaitu PT Djarum. Berdasarkan rapat pengurus dan koordinasi dengan pihak HRD terpilihlah nama Djarum Adventure Club (DAC) dengan slogan Log off, Shut down, Get outside, dan logo bergambar gunung. Belum cukup sampai disitu persyaratan tetek mbengek lainnya harus kami selesaikan supaya bisa lolos dan disyahkan. Beberapa pengurus sering melakukan pertemuan guna merumuskan hal-hal apa saja yang diperlukan untuk mendapatkan persetujuan dari pihak manajemen karena memang ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai persetujuan tersebut. Dari pertemuan-pertemuan tersebut dirumuskan beberapa hal termasuk AD/ART, visi misi, kepengurusan dan sebagainya. Pada akhirnya hasil memang tidak pernah mengkhianati proses (so sweettt 😘). Perjuanganpun terbayarkan dengan disyahkanya keberadaan klub pendaki gunung oleh perusahaan. Dengan tampilan yang komplit ciamik fantastis bombastis bagaikan hidangan kala di puncak gunung, rasa-rasanya pihak HRD tidak akan kuat untuk menolaknya hingga pada akhirnya Djarum Adventure Club resmi menjadi wadah bagi karyawan PT Djarum yang memiliki hobi melakukan pendakian. Menutup akhir 2018 dimana bulan November - Januari masih rawan dengan hujan maka progress klub saat ini diutamakan untuk pembenahan basecamp dimana berlokasi di salah satu bangunan gudang Garung B (bisa check google map sob). Dengan adanya basecamp ini diharapkan kita mampu mengaplikasikan 5R dalam pengelolaan dan penataan asset klub nantinya seperti yang selama ini telah diajarkan oleh perusahaan. Tidak hanya itu basecamp nanti akan dilengkapi dengan beberapa fasilitas penunjang fisik yang bisa dimanfaatkan oleh anggota. Kedepan disaat musim-musim yang kurang bersahabat seperti ini anggota bisa berlatih ataupun hanya thenguk-thenguk crito (istilah bekenya tengtengcrit) di basecamp. Ditahun 2019 nanti klub sudah ada beberapa program pendakian selain itu juga beberapa materi untuk kita sharingkan tentang hal pendakian. Program pendakian sendiri tidak terbatas kepada agenda klub yang ada, anggota yang ingin melakukan pendakian kapanpun dan dimanapun dipersilahkan namun memang dengan sistem cost sharing (iuran masing-masing). Nahhh daripada teman-teman penasaran dan hanya ngebayangin saja cusss gabung dengan klub Djarum Adventure Club dijamin puas dan lemas tetapi nagih hahaha. Jangan lupa persiapkan fisik kalian dan setidaknya membaca tentang pendakian walaupun sedikit untuk menyambut program kami tahun depan.

Perjalanan Resmi Pertama
            Selain persyaratan dan kelengkapan lainya yang diperlukan untuk pengesahan, sebelumnya kami juga menyusun progam pendakian bersama ke Gunung Ungaran 27-28 Oktober 2018 dalam rangka hari jadi Djarum Adventure Club (DAC) sekaligus peringatan Hari Sumpah Pemuda guna memupuk rasa cinta tanah air dan semangat nasionalisme bagi anggota. Perjalanan ini menjadi agenda resmi pertama kami setelah terbentuk. Gunung Ungaran dengan segala deskripsinya menjadi pertimbangan kami untuk mengenalkan alam kepada rekan-rekan karena beberapa anggota memang belum pernah naik gunung. Disela-sela pendakian kami juga membawa bibit dan benih tanaman untuk kita tanam. Beberapa sampah dijalananpun kita punguti. Hal ini juga menjadi salah satu tujuan didirakanya klub ini, kelak diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi anggota saja namun juga bermanfaat bagi lingkungan dan perusahaan. Disini kita semua belajar bersama tidak ada yang lebih ahli ataupun lebih senior. Semua larut dalam kebersamaan dan kebahagiaan. Saling membantu dan menumbuhkan rasa persaudaraan. Dari yang tidak kenal menjadi kenal dari yang belum tahu menjadi tahu. Kita perlu banyak belajar dari alam untuk sejenak melupakan, ehmmm....bahkan harus melupakan hedonisme perkotaan. Karena dalam berkegiatan alam kita dituntut untuk memanusiakan manusia. Untuk perjalanan ke Gunung Ungaran akan ngadimin update nantinya, doakan ya sob biar bisa move on hahahaha. Bagi rekan-rekan karyawan Djarum yang ingin bergabung bisa DM melalui akun media sosial kami di IG https://www.instagram.com/Djarumadventureclub/ atau sedikit sabar menunggu ya sob karena nanti akan ada info lanjutan. Tim pengurus masih melakukan persiapan-persiapan dan kelengkapan lainya. Jangan ragu dan malu untuk bergabung, masih banyak dari kami yang merupakan pemula bahkan manula hahaha. Lets joint with us sobat super...Terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu, mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran guna terbentuknya klub ini. Selamat dan sukses untuk kita semua.
Jangan pernah ambil apapun selain gambar
Jangan pernah membunuh apapun selain waktu
Jangan pernah meninggalkan apapun selain jejak
Salam Lestari.....
Djarum Adventure Club......Gooooo......
 
 “Jangan kau tanyakan mengapa aku naik gunung, tanyakan pada dirimu sendiri kenapa kamu tidak”

 
Logo Djarum Adventure Club (DAC)

 
Pendakian Gunung Sindoro Via Kledung Temanggung

Pendakian Gunung Lawu Via Candi Cetho Karanganyar 

 
 Pendakian Gunung Raung Via Kalibaru Banyuwangi

Pendakian Gunung Sumbing Via Banaran Temanggung

 
Pendakian Gunung Ungaran Via Mawar Bandungan

Pendakian Gunung Ijen Banyuwangi

Pendakian Gunung Semeru Via Ranu Pane Malang  

Penanaman bibit pohon di sela pendakian

7 comments:

DAC’S CAMP LET’S GO

     Berbagi & Bersuka Cita Bersama       Pada kesempatan ini kita akan flashback 9 bulan kebelakang, dimana salah satu progam...