Cikal Bakal Berdirinya DAC
Minggu 28 Oktober 2018 menjadi
tonggak bersejarah bagi kami. Tidak hanya sebagai hari Sumpah Pemuda akan
tetapi pada tanggal tersebut adalah hari dimana diresmikanya sebuah klub yang
berorientasi dalam pendakian gunung bagi karyawan PT Djarum. Djarum Adventure
Club (DAC) adalah nama yang kami sematkan untuk klub tersebut, ibarat bayi yang
baru lahir kami masih bersih, suci dan hanya bisa merengek namun itu bukan
menjadi alasan untuk berkembang, dengan bermodalkan semangat kemajuan milik
perusahaan berbagai gebrakanpun dilakukan, koordinasi dan komunikasi yang terus
dilakukan baik dari pembina, ketua, pengurus dan anggota menjadikan segalanya
lebih mudah dan terasa dekat karena kita berprinsip satu keluarga. Sinergi
tidak terbatas pada internal klub, dengan divisi lainpun kita aktif melakukan
komunikasi guna melengkapi kekurangan yang ada. Contoh saja ketika butuh
beberapa logistik dan tranportasi dalam pendakian kita bisa berkoordinasi
dengan tim GS dalam pemenuhan kebutuhan tersebut, begitu juga disaat pemenuhan
perlengkapan basecamp kita bisa berkoordinasi dengan divisi bangunan ataupun
utility. Dalam perkembanganya si bayi tentunya akan belajar untuk merangkak,
berjalan, dan berlari. Yupss seperti itulah proses metamorphosis kedepan yang pastinya akan kami lewati. Seperti yang
kita ketahui tantangan untuk mempertahankan eksistensi yang ada akan lebih
sulit daripada menghasilkan yang baru. Bila kita tarik kebelakang (cusss
keinget pidato Jas Merah ala Bung Karno 😇) tentang cikal bakal berdirinya Djarum
Adventure Club, berdasarkan sepengatahuan dan seinget ngadimin (dibaca; admin) ya
sob 😀. Waktu itu beberapa dari kami (divisi warehouse) memang mempunyai hobi naik
gunung, kebetulan pimpinan kami waktu itu bercerita kepada pimpinanya (nah lo
bingung kan udah pimpinan ada pimpinan lagi hehe) lebih mudahnya supervisor
bercerita kepada manager tentang kegiatan kami dan ternyata mendapat respon
yang baik dari manager mengingat beliau juga menyukai kegiatan tersebut.
Berawal dari obrolan ringan di sofa pojok lantai 2 Gedung A yani 28 yang
menjadi saksi bisu (ciyeeee) ditemani harumnya ruangan dan sesekali hembusan
sejuk udara dari sela-sela ventilasi terbentuklah tim kecil beraggotakan 6
orang yang berencana melakukan pendakian ke Gunung Lawu Via Candi Cetho
Karanganyar pada bulan Agustus 2017. Jangan tanyakan kenapa harus Gunung Lawu
dan kenapa harus via Candi Cetho (#viral# apa hak anda bertanya seperti itu
wkwkwk). Tentunya dari pertimbangan dan observasi yang ada, kebetulan saya
sendiri pernah kesana sehingga ada gambaran tentang tujuan kami nanti dan
akhirnya diketoklah palu untuk melakukan pendakian ke tempat tersebut. Untuk
cerita perjalananya sampai saat ini masih digodog belum mateng-mateng,
Hahahaha. Berawal darisitu intensitas pendakian yang kami lakukan menjadi cukup
sering, Gunung Andong, Prau, Semeru, Merapi, Sindoro, Sumbing dan Pegunungan Muria
menjadi salah satu tempat kami bernaung dari penat. Saat itu kami masih membawa
bendera klub Super Adventure yang mana merupakan program tersendiri dari
perusahaan dan mempunyai cakupan adventure yang lebih luas walaupun beberapa
aksesorisnya tetap masih kami gunakan hingga saat ini di setiap pendakian
hehehe. Bagaikan oase di tengah gurun bertemu dengan rekan-rekan dengan hobi
yang sama seolah-olah mampu membangkitkan semangat dan gairah yang terkubur
lama ibaratnya mendapatkan pacar baru dan mampu menghilangkan ingatan dari
mantan (horror 🔚). Semakin hari semakin berkembang, yang tadinya lebih
tepat sebagai komunitas pendaki ini berbenah dan sedikit demi sedikit
melengkapi peralatan. Seiring berjalanya waktu, dari minggu berganti bulan
kemudian bulan berganti tahun partisipan terus bertambah, ada yang dari mulut
ke mulut (jangan bayangin yang lain bahaya wkwkwk), dari pintu ke pintu (pintu kantor
antar bagian maksudnya) atau yang hanya sekadar teman chatting WA. Antusias rekan-rekan cukup tinggi dan sinyal ini
ditangkap oleh Bapak manager untuk membentuk kepengurusan guna memudahkan dalam
melakukan koordinasi. Kesempatanpun semakin terbuka lebar, bak gayung bersambut
pihak manajemen melalui Divisi HRD memberikan peluang bagi klub/komunitas baru
yang ingin dilegalkan dibawah naungan perusahaan. Atas dasar tersebut maka
dibentuk pengurus kecil yang ditunjuk dari beberapa anggota. Kalau ada yang
ingat pelajaran sejarah zaman dahulu ada badan BPUPKI (silahkan searching google
kalau lupa hehehe), kurang lebih seperti itu hanya saja kami bergerak untuk
persiapan legalnya klub pendakian gunung ini di bawah naungan perusahaaan yaitu
PT Djarum. Berdasarkan rapat pengurus dan koordinasi dengan pihak HRD
terpilihlah nama Djarum Adventure Club (DAC) dengan slogan Log off, Shut down,
Get outside, dan logo bergambar gunung. Belum cukup sampai disitu persyaratan
tetek mbengek lainnya harus kami selesaikan supaya bisa lolos dan disyahkan.
Beberapa pengurus sering melakukan pertemuan guna merumuskan hal-hal apa saja
yang diperlukan untuk mendapatkan persetujuan dari pihak manajemen karena
memang ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai persetujuan
tersebut. Dari pertemuan-pertemuan tersebut dirumuskan beberapa hal termasuk
AD/ART, visi misi, kepengurusan dan sebagainya. Pada akhirnya hasil memang
tidak pernah mengkhianati proses (so sweettt 😘). Perjuanganpun terbayarkan dengan
disyahkanya keberadaan klub pendaki gunung oleh perusahaan. Dengan tampilan
yang komplit ciamik fantastis bombastis bagaikan hidangan kala di puncak gunung,
rasa-rasanya pihak HRD tidak akan kuat untuk menolaknya hingga pada akhirnya Djarum
Adventure Club resmi menjadi wadah bagi karyawan PT Djarum yang memiliki hobi
melakukan pendakian. Menutup akhir 2018 dimana bulan November - Januari masih
rawan dengan hujan maka progress klub
saat ini diutamakan untuk pembenahan basecamp dimana berlokasi di salah satu
bangunan gudang Garung B (bisa check google map sob). Dengan adanya basecamp
ini diharapkan kita mampu mengaplikasikan 5R dalam pengelolaan dan penataan
asset klub nantinya seperti yang selama ini telah diajarkan oleh perusahaan.
Tidak hanya itu basecamp nanti akan dilengkapi dengan beberapa fasilitas
penunjang fisik yang bisa dimanfaatkan oleh anggota. Kedepan disaat musim-musim
yang kurang bersahabat seperti ini anggota bisa berlatih ataupun hanya thenguk-thenguk
crito (istilah bekenya tengtengcrit) di basecamp. Ditahun 2019 nanti klub sudah
ada beberapa program pendakian selain itu juga beberapa materi untuk kita
sharingkan tentang hal pendakian. Program pendakian sendiri tidak terbatas
kepada agenda klub yang ada, anggota yang ingin melakukan pendakian kapanpun
dan dimanapun dipersilahkan namun memang dengan sistem cost sharing (iuran masing-masing). Nahhh daripada teman-teman
penasaran dan hanya ngebayangin saja cusss gabung dengan klub Djarum Adventure
Club dijamin puas dan lemas tetapi nagih hahaha. Jangan lupa persiapkan fisik
kalian dan setidaknya membaca tentang pendakian walaupun sedikit untuk
menyambut program kami tahun depan.
Perjalanan Resmi Pertama
Selain persyaratan dan kelengkapan
lainya yang diperlukan untuk pengesahan, sebelumnya kami juga menyusun progam
pendakian bersama ke Gunung Ungaran 27-28 Oktober 2018 dalam rangka hari jadi
Djarum Adventure Club (DAC) sekaligus peringatan Hari Sumpah Pemuda guna
memupuk rasa cinta tanah air dan semangat nasionalisme bagi anggota. Perjalanan
ini menjadi agenda resmi pertama kami setelah terbentuk. Gunung Ungaran dengan
segala deskripsinya menjadi pertimbangan kami untuk mengenalkan alam kepada
rekan-rekan karena beberapa anggota memang belum pernah naik gunung.
Disela-sela pendakian kami juga membawa bibit dan benih tanaman untuk kita
tanam. Beberapa sampah dijalananpun kita punguti. Hal ini juga menjadi salah
satu tujuan didirakanya klub ini, kelak diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi
anggota saja namun juga bermanfaat bagi lingkungan dan perusahaan. Disini kita
semua belajar bersama tidak ada yang lebih ahli ataupun lebih senior. Semua
larut dalam kebersamaan dan kebahagiaan. Saling membantu dan menumbuhkan rasa
persaudaraan. Dari yang tidak kenal menjadi kenal dari yang belum tahu menjadi
tahu. Kita perlu banyak belajar dari alam untuk sejenak melupakan, ehmmm....bahkan
harus melupakan hedonisme perkotaan. Karena dalam berkegiatan alam kita
dituntut untuk memanusiakan manusia. Untuk perjalanan ke Gunung Ungaran akan
ngadimin update nantinya, doakan ya sob biar bisa move on hahahaha. Bagi
rekan-rekan karyawan Djarum yang ingin bergabung bisa DM melalui akun media sosial
kami di IG https://www.instagram.com/Djarumadventureclub/ atau sedikit sabar menunggu ya sob karena nanti
akan ada info lanjutan. Tim pengurus masih melakukan persiapan-persiapan dan
kelengkapan lainya. Jangan ragu dan malu untuk bergabung, masih banyak dari
kami yang merupakan pemula bahkan manula hahaha. Lets joint with us sobat
super...Terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu, mengorbankan waktu,
tenaga dan pikiran guna terbentuknya klub ini. Selamat dan sukses untuk kita
semua.
Jangan
pernah ambil apapun selain gambar
Jangan
pernah membunuh apapun selain waktu
Jangan
pernah meninggalkan apapun selain jejak
Salam
Lestari.....
Djarum
Adventure Club......Gooooo......
“Jangan kau tanyakan mengapa aku naik gunung,
tanyakan pada dirimu sendiri kenapa kamu tidak”
Logo Djarum Adventure Club (DAC)
Pendakian Gunung Sindoro Via Kledung Temanggung
Pendakian Gunung Lawu Via Candi Cetho Karanganyar
Pendakian Gunung Raung Via Kalibaru Banyuwangi
Pendakian Gunung Sumbing Via Banaran Temanggung
Pendakian Gunung Ungaran Via Mawar Bandungan
Penanaman bibit pohon di sela pendakian