Tuesday, January 1, 2019

Edukasi & Kolaborasi Djarum Adventure Club (DAC) Bersama Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam (KMPA) Ganesha ITB Dalam Penerapan Berkegiatan Alam (Part 1)


Pemahaman Dasar-Dasar Pendakian

           Masih di bulan November dengan intensitas hujan yang belum tinggi. Seperti biasa kami disibukan dengan rutinitas pekerjaan di masing-masing bagian. Seperti yang kita ketahui, Djarum Adventure Club adalah wadah bagi karyawan PT Djarum yang mempunyai hobi berkegiatan alam khususnya mendaki gunung. Dalam peresmiannya Oktober lalu kami melakukan pendakian sejumlah 25 orang ke Gunung Ungaran. Euforia tersebut masih sangat terasa, bagaimana semangat dan momen-momen yang tercipta diantara kami. Rasanya jepretan kamerapun belum bisa menggambarkan keseruan waktu itu. Sampai pada akhirnya memasuki pertengahan November aku harus mengalihkan kenangan-kenangan tersebut. Bukan perkara meningkatnya operasional pekerjaan melainkan adanya acara lanjutan pendakian bersama yang melibatkan pihak eksternal. Matahari sudah meninggi, cuacapun terasa panas sedangkan perut sudah mulai berontak dengan memainkan musik “keroncongannya” tanpa kompromi. Semakin aku tahan semakin keras dia memberontak dengan suara sumbangnya. Ternyata waktu sudah menunjukan pukul 12.00 dimana memang sudah saatnya untuk istirahat dan mengisi perut. Di sela-sela makan aku buka hp bututku, walaupun terkesan jadul dan spesifikasi yang minim tetapi lumayanlah kalau hanya untuk grup chatting walaupun kadang memang eror hehehe. Saat itu aku buka pesan dari grup DAC mendapati info bahwa akan diadakan sharing knowledge dan pendakian bersama dengan civitas akademika dari ITB yg diwakili oleh UKM Mapala karena kebetulan kita juga memiliki visi dan misi yang sama tentang lingkungan. Genderang perang telah ditabuh berarti saatnya menyiapkan pasukan dan rencana. Dalam kurun waktu kurang lebih 1 bulan beberapa pengurus melakukan pertemuan-pertemuan rutin untuk melakukan koordinasi. Setiap pertemuan bisa 3-4 jam lamanya meskipun begitu kami tetap semangat antusias dalam pelaksanaanya. Kami sadar betul bahwa acara ini adalah acara pertama kami dalam melibatkan pihak eksternal, selain itu klub kami juga baru terbentuk bulan lalu sehingga memang dikhawatirkan akan muncul hal-hal yang tidak terduga karena keterbatasan pengurus maupun panitia nantinya. Dengan adanya pertemuan rutin ini diharapkan akan tercipta perencanaan yang matang dan baik sehingga akan meminimalisir hambatan-hambatan dalam pelaksanaan acara nanti. Bagi saya sendiri pertemuan seperti ini bisa saling membuka pikiran dan ide masing-masing sehingga bisa saling melengkapi. Akan banyak informasi yang bisa didapatkan dari masing-masing rekan yang bisa kita olah guna mendukung keberlangsungan acara.

Saat Koordinasi

          Waktu terus berlalu, koordinasi masih terus berjalan. Baik secara langsung maupun lewat grup chatting. Saran, masukan dan perbaikan sudah menjadi santapan sehari-hari. Semua itu dilakukan untuk keberhasilan acara dan tentunya untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi tamu kita nanti yaitu rekan-rekan dari KMPA Ganesha ITB Bandung dan tentunya rekan-rekan DAC. Koordinasi dengan tim ITB juga menjadi bagian yang penting, lewat telepon ataupun video call terus dilaksanakan. Entah itu jumlah keikutsertaan mereka, kesiapan tanggal dan jam berangkat maupun identitas mereka. Mengingat SOP yang ada di perusahaan kita terutama kawasan Djarum OASIS memang cukup ketat terlebih untuk pihak eksternal. Selama koordinasi berlangsung beberapa bagian juga dilibatkan. Acara ini memang disupport penuh oleh manajemen perusahaan. Dari transit penginapan, armada transportasi, makanan, keamanan sampai souvenirpun disiapkan. Semuanya bekerja berdasarkan arahan PIC masing-masing. Hal yang tadinya akan sulit dibenak saya apabila hanya klub DAC yang melakukanya. Dengan memanfaatkan SDM yang ada dalam perusahaan akhirnya semua terasa ringan walaupun tidak mudah.
           Akhirnya itenerary sudah terbentuk, setiap rencana telah tersusun dengan rinciannya. Proposalpun disodorkan ke pihak manajemen dan disetujui. Tidak lupa banner-banner pendukung juga telah disiapkan. Dari pihak Ganesha ITB pun sudah siap dan sepakat dengan susunan acara kami. Hari yang ditunggu akhirnya tiba. Sabtu subuh 15 Desember 2018 bus rombongan KMPA Ganesha ITB mulai memasuki kota Kretek. Rombongan berjumlah 19 orang, sedikit berkurang dari rencana awal mengingat mereka masih dalam suasana ujian namun hal tersebut tidak mengurangi semangat dan antusiasme peserta. Rombongan disambut oleh panitia di gerbang masuk kota Kudus untuk dibawa ke salah satu rumah dinas perusahaan sebagai tempat transit. Setelah istirahat sejenak dan membersihkan diri rombongan dari ITB ini akan dibawa menuju Djarum OASIS Kretek Factory yang tentunya sudah akrab di telinga masyarakat Kudus dan sekitarnya. Dengan luas kurang lebih 84 hektare Djarum OASIS menjadi salah satu pabrik rokok terbesar di Indonesia. Tidak hanya identik dengan bangunan gedung saja bahkan 70% diantaranya adalah lahan hijau. Hal ini tentunya sejalan dengan komitmen perusahaan terhadap lingkungan, begitu juga visi dan misi yang dibawa oleh Djarum Adventure Club. Seperti yang kita ketahui bahwa PT Djarum lewat bakti lingkunganya telah melakukan penanaman pohon trembesi di sepanjang jalur pantura dari Banten sampai Banyuwangi. Beberapa rekan panitia datang lebih awal untuk melakukan persiapan di Djarum OASIS. Absensi, dokumentasi, dan pemasangan banner disiapkan. Dari tim general service juga terlihat sibuk menyiapkan beberapa kebutuhan. Sound system, layar monitor, laptop dan tidak lupa makanan mereka sajikan. Kali ini kami menggunakan gazebo di tengah-tengah taman hijau perusahaan. Tempatnya luas, bersih dan nyaman. Sangat sesuai dengan tema dan latar belakang kami yang berkecimpung dalam kegiatan alam. Waktu menunjukan pukul 07.00, rombongan dari Ganesha ITB mulai memasuki lokasi dan bergabung bersama rekan-rekan DAC yang sudah lebih dahulu datang. Acara dilanjutkan dengan sambutan dari tim DAC kemudian dilanjutkan makan pagi bersama. Hidangan khas Kudus berupa Lentog Tanjung dan Opor Ayam mewarnai pagi itu. Minuman isotonic Yuzu juga tersaji dan tentunya sangat pas sebagai pengganti ion tubuh yang berkurang apalagi setelah perjalanan jauh.

 
Regristasi Tim ITB
 
 
Suasana Sarapan Bersama 

          Acara pagi itu berupa sharing knowledge dengan tema basic mountaineering workshop yang dibawakan oleh rekan-rekan Ganesha ITB. Materi yang disampaikan cukup bagus apalagi dasar-dasar dalam berkegiatan alam ini sering dilupakan atau disepelekan oleh pendaki pemula. Banyak dari mereka yang bermodalkan nekat asal berangkat sehingga tidak jarang kita mendengar berita tentang hilangnya pendaki, kehabisan bekal, hypothermia bahkan sampai meninggal dunia. Pada dasarnya kita harus melakukan perencanaan guna menunjang tahap pelaksanaan. Yang selalu saya ingat dari presentasi pemateri ialah kita tidak bisa menghilangkan ancaman/bahaya namun kita bisa meminimalisirnya dan juga kita tidak bisa menaklukan alam tetapi kita mampu beradaptasi dengan alam. Antusias peserta juga cukup tinggi, terlihat beberapa rekan DAC mengajukan pertanyaan. Di beberapa kesempatan Bapak Pembina DAC juga berbagi pengalaman dan tipsnya dalam melakukan perjalanan pendakian. Keseruan pagi itu juga terlihat dari pembawa acara yang menghibur peserta dengan celoteh dan banyolannya. Tidak lupa rekan-rekan dokumentasi juga terlihat sibuk kesana kemari mencari sudut yang pas untuk mengambil foto maupun video. Pagi itu suasana begitu erat sudah seperti sahabat lama yang bertemu kembali. Peserta dari DAC maupun Ganesha ITB mulai berbaur dan bergabung kedalam kelompok masing-masing. Kelompok yang dimaksud ialah nama yang nantinya akan kami gunakan dalam perjalanan pendakian Puncak Natasangin gunung Muria. Seperti yang kita ketahui agenda untuk pagi itu adalah seminar dasar-dasar pendakian gunung yang dibawakan rekan-rekan ITB kemudian kunjungan ke lingkungan perusahaan Djarum. Sedangkan malam harinya ialah persiapan pendakian ke Puncak Natasangin. Cukup padat memang dan melelahkan tentunya apalagi rekan dari ITB baru saja menempuh perjalanan cukup jauh. Namun kelelahan itu tidak nampak diwajah mereka hal tersebut juga menjadi semangat buat kami yang notabene lebih berumur dari mereka, Hehehe. Pukul 10.00 acara rehat sejenak sambil menyantap camilan ringan yang sudah dipersiapkan oleh tim GS. Jajanan khas pasar kali ini mendominasi menu yang tersaji. Ingatan saya langsung seperti kembali ke masalalu dimana jajanan seperti ini sering dibawakan oleh orang tua semasa kecil. Namun saat ini jajanan tradisional mulai terpinggirkan, di lain sisi anak-anak zaman sekarang lebih suka jajanan dari minimarket atau camilan yang banyak mengandung micin sehingga ada istilah generasi micin, Hehehe. Tidak lupa juga tersedia kopi, penawar bagi yang sudah mulai diserang kantuk. Sesi acara dilanjutkan dengan pemaparan medan menuju Puncak Natasangin dari tim DAC. Beberapa dari kami memang pernah mendaki kesana sehingga lebih mudah dalam melakukan pemetaan. Panjang trek, lamanya waktu yang akan ditempuh, jarak antar pos, sumber air, dan gambaran medan jalan menjadi inti pembahasan. Selain itu peserta juga dituntut untuk berkoordinasi dengan kelompok masing-masing. Tidak perlu waktu lama acara dilanjutkan dengan pembagian souvenir. Mungkin ini adalah acara yang paling ditunggu oleh rekan-rekan semua. Hehehe. Mulai dari jaket, tas, dan topi sudah berjejer untuk dibagikan. Ini adalah salah satu bentuk apresiasi dan pelayanan dari PT Djarum kepada rekan-rekan ITB dan DAC. Waktu terus berjalan, agar tidak terlalu siang dan sesuai rundown panitia maka semua peserta dipersilahkan memasuki bus yang sudah standby menunggu. Tujuan kali ini adalah factory visit di lingkungan Djarum OASIS. Area pertama adalah tempat produksi rokok dimana terdapat banyak sekali mesin-mesin canggih dan modern. Tentunya sangat cocok bagi rekan-rekan dari ITB yang mempelajari permesinan dalam kuliahnya untuk bisa magang atau menjadi bagian PT Djarum suatu saat nanti guna mengaplikasikan ilmunya. Perusahaan sendiri sangat terbuka terhadap civitas akademika yang ingin melakukan pengajuan magang siswa/mahasiswa. Sementara untuk recruitment sendiri bisa melalui bursa kerja yang dilakukan dibeberapa universitas maupun via pos ke alamat kantor pusat. Dari mesin produksi kunjungan beralih ke pusat pembibitan tanaman. Disini terdapat ribuan tanaman dengan ratusan macam bibit yang dibudidayakan. Selain untuk kepentingan penghijauan lingkungan perusahaan juga untuk kepentingan diluar perusahaan lewat progam Djarum Foundation Bakti Lingkungan. Pada beberapa kesempatan civitas akademika maupun komunitas peduli lingkungan bersama-sama melakukan penanaman lewat Djarum Foundation. Pengolahan limbah produksi atau yang biasa kami sebut IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) menjadi tujuan terakhir. Disini segala limbah hasil produksi diolah kembali dengan metode yang canggih dan pastinya aman dari kandungan-kandungan zat yang berbahaya setelah melewati berbagai proses. Banyak alat yang dipasang sebagai indikator air setelah diproses, bahkan digunakan juga indikator mahluk hidup. Salah satu indikator tersebut adalah ikan didalam kolam pengolahan. Jika air tersebut masih mengandung zat-zat yang berbahaya tentunya ikan-ikan akan terkena penyakit atau mungkin akan mati, namun sebaliknya ikan-ikan yang ada didalam kolam mampu tumbuh besar dan berkembang biak bahkan hal ini dimanfaatkan oleh komunitas memancing yang dimiliki perusahaan PT Djarum. Mereka kerap mengadakan perlombaan di kolam tersebut, tentunya selain mendapatkan hadiah juga berhak membawa ikan yang didapat untuk diolah bersama keluarga dirumah. Selain pengelolaan limbah cair limbah padatpun tetap diperhatikan dalam pengelolaanya. Masing-masing sampah tersebut diklasifikasikan sesuai macam dan jenisnya.

Seminar Dasar-Dasar Pendakian

           Waktu sudah menunjukan jam makan siang. Rombongan menuju kantin disalah satu sudut ruangan Maint Office di Djarum OASIS. Begitu memasuki ruangan maint office rombongan disambut tim GS dan receptionist yang sudah menunggu. Kami dipandu menuju kantin. Ruanganya luas, bersih, dan dilengkapi dengan alat musik, sehingga nyaman sekali bagi kami apalagi beberapa rekan menampilkan bakat bermusiknya untuk mengiringi kami makan siang. Baik lagu lokal maupun mancanegara tersajikan siang itu yahhhh meskipun aransemen musiknya belum sesuai ekspetasi hehehe. Menu kali ini masih khas Kudus dimana sate kerbau dipadu garang asem ayam. Sungguh nikmat sekali makanan penutup di acara Sabtu itu. Peserta puas panitiapun lemas Hahaha. Hari itu kami semua bahagia atas kelancaran acara dan tanpa halangan berarti. Pukul 14.00 acara pertama ini resmi selesai dan rombongan ITB kembali ke tempat transit sementara rekan-rekan DAC kembali kerumah masing-masing. Yupsss kami semua istirahat dan mempersiapkan diri karena agenda kedua adalah pendakian ke Puncak Natasangin Sabtu malam. Terima kasih manajemen PT Djarum, seluruh tim dan divisi yang terlibat dalam segala persiapan dan pelaksanaan acara ini. Untuk tim DAC, kegiatan ini menjadi momen pertama kita menjalin silaturahmi dengan pihak eksternal dan semoga kedepannya bisa menjadi lebih baik serta mampu menjangkau seluruh elemen yang ada. SALAM SUPER.......
 
 
 Penyerahan Souvenir

Pusat Pembibitan Tanaman

Lobby Maint Office



No comments:

Post a Comment

DAC’S CAMP LET’S GO

     Berbagi & Bersuka Cita Bersama       Pada kesempatan ini kita akan flashback 9 bulan kebelakang, dimana salah satu progam...