Pemahaman Dasar-Dasar Pendakian
Masih
di bulan November dengan intensitas hujan yang belum tinggi. Seperti biasa kami
disibukan dengan rutinitas pekerjaan di masing-masing bagian. Seperti yang kita
ketahui, Djarum Adventure Club adalah wadah bagi karyawan PT Djarum yang
mempunyai hobi berkegiatan alam khususnya mendaki gunung. Dalam peresmiannya
Oktober lalu kami melakukan pendakian sejumlah 25 orang ke Gunung Ungaran.
Euforia tersebut masih sangat terasa, bagaimana semangat dan momen-momen yang
tercipta diantara kami. Rasanya jepretan kamerapun belum bisa menggambarkan
keseruan waktu itu. Sampai pada akhirnya memasuki pertengahan November aku
harus mengalihkan kenangan-kenangan tersebut. Bukan perkara meningkatnya
operasional pekerjaan melainkan adanya acara lanjutan pendakian bersama yang
melibatkan pihak eksternal. Matahari sudah meninggi, cuacapun terasa panas
sedangkan perut sudah mulai berontak dengan memainkan musik “keroncongannya”
tanpa kompromi. Semakin aku tahan semakin keras dia memberontak dengan suara
sumbangnya. Ternyata waktu sudah menunjukan pukul 12.00 dimana memang sudah
saatnya untuk istirahat dan mengisi perut. Di sela-sela makan aku buka hp
bututku, walaupun terkesan jadul dan spesifikasi yang minim tetapi lumayanlah
kalau hanya untuk grup chatting
walaupun kadang memang eror hehehe.
Saat itu aku buka pesan dari grup DAC mendapati info bahwa akan diadakan sharing knowledge dan pendakian bersama
dengan civitas akademika dari ITB yg diwakili oleh UKM Mapala karena kebetulan
kita juga memiliki visi dan misi yang sama tentang lingkungan. Genderang perang
telah ditabuh berarti saatnya menyiapkan pasukan dan rencana. Dalam kurun waktu
kurang lebih 1 bulan beberapa pengurus melakukan pertemuan-pertemuan rutin
untuk melakukan koordinasi. Setiap pertemuan bisa 3-4 jam lamanya meskipun
begitu kami tetap semangat antusias dalam pelaksanaanya. Kami sadar betul bahwa
acara ini adalah acara pertama kami dalam melibatkan pihak eksternal, selain itu klub kami juga baru terbentuk bulan lalu
sehingga memang dikhawatirkan akan muncul hal-hal yang tidak terduga karena
keterbatasan pengurus maupun panitia nantinya. Dengan adanya pertemuan rutin
ini diharapkan akan tercipta perencanaan yang matang dan baik sehingga akan
meminimalisir hambatan-hambatan dalam pelaksanaan acara nanti. Bagi saya
sendiri pertemuan seperti ini bisa saling membuka pikiran dan ide masing-masing
sehingga bisa saling melengkapi. Akan banyak informasi yang bisa didapatkan
dari masing-masing rekan yang bisa kita olah guna mendukung keberlangsungan
acara.
Saat Koordinasi
Waktu
terus berlalu, koordinasi masih terus berjalan. Baik secara langsung maupun
lewat grup chatting. Saran, masukan
dan perbaikan sudah menjadi santapan sehari-hari. Semua itu dilakukan untuk
keberhasilan acara dan tentunya untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi
tamu kita nanti yaitu rekan-rekan dari KMPA Ganesha ITB Bandung dan tentunya
rekan-rekan DAC. Koordinasi dengan tim ITB juga menjadi bagian yang penting,
lewat telepon ataupun video call
terus dilaksanakan. Entah itu jumlah keikutsertaan mereka, kesiapan tanggal dan
jam berangkat maupun identitas mereka. Mengingat SOP yang ada di perusahaan
kita terutama kawasan Djarum OASIS memang cukup ketat terlebih untuk pihak
eksternal. Selama koordinasi berlangsung beberapa bagian juga dilibatkan. Acara
ini memang disupport penuh oleh
manajemen perusahaan. Dari transit penginapan, armada transportasi, makanan, keamanan
sampai souvenirpun disiapkan.
Semuanya bekerja berdasarkan arahan PIC masing-masing. Hal yang tadinya akan
sulit dibenak saya apabila hanya klub DAC yang melakukanya. Dengan memanfaatkan
SDM yang ada dalam perusahaan akhirnya semua terasa ringan walaupun tidak
mudah.
Akhirnya itenerary sudah terbentuk, setiap
rencana telah tersusun dengan rinciannya. Proposalpun disodorkan ke pihak
manajemen dan disetujui. Tidak lupa banner-banner pendukung juga telah
disiapkan. Dari pihak Ganesha ITB pun sudah siap dan sepakat dengan susunan
acara kami. Hari yang ditunggu akhirnya tiba. Sabtu subuh 15 Desember 2018 bus
rombongan KMPA Ganesha ITB mulai memasuki kota Kretek. Rombongan berjumlah 19
orang, sedikit berkurang dari rencana awal mengingat mereka masih dalam suasana
ujian namun hal tersebut tidak mengurangi semangat dan antusiasme peserta.
Rombongan disambut oleh panitia di gerbang masuk kota Kudus untuk dibawa ke
salah satu rumah dinas perusahaan sebagai tempat transit. Setelah istirahat
sejenak dan membersihkan diri rombongan dari ITB ini akan dibawa menuju Djarum
OASIS Kretek Factory yang tentunya sudah akrab di telinga masyarakat Kudus dan
sekitarnya. Dengan luas kurang lebih 84 hektare Djarum OASIS menjadi salah satu
pabrik rokok terbesar di Indonesia. Tidak hanya identik dengan bangunan gedung
saja bahkan 70% diantaranya adalah lahan hijau. Hal ini tentunya sejalan dengan
komitmen perusahaan terhadap lingkungan, begitu juga visi dan misi yang dibawa
oleh Djarum Adventure Club. Seperti yang kita ketahui bahwa PT Djarum lewat
bakti lingkunganya telah melakukan penanaman pohon trembesi di sepanjang jalur
pantura dari Banten sampai Banyuwangi. Beberapa rekan panitia datang lebih awal
untuk melakukan persiapan di Djarum OASIS. Absensi, dokumentasi, dan pemasangan
banner disiapkan. Dari tim general
service juga terlihat sibuk menyiapkan beberapa kebutuhan. Sound system, layar monitor, laptop dan
tidak lupa makanan mereka sajikan. Kali ini kami menggunakan gazebo di
tengah-tengah taman hijau perusahaan. Tempatnya luas, bersih dan nyaman. Sangat
sesuai dengan tema dan latar belakang kami yang berkecimpung dalam kegiatan
alam. Waktu menunjukan pukul 07.00, rombongan dari Ganesha ITB mulai memasuki
lokasi dan bergabung bersama rekan-rekan DAC yang sudah lebih dahulu datang.
Acara dilanjutkan dengan sambutan dari tim DAC kemudian dilanjutkan makan pagi
bersama. Hidangan khas Kudus berupa Lentog Tanjung dan Opor Ayam mewarnai pagi
itu. Minuman isotonic Yuzu juga tersaji dan tentunya sangat pas sebagai
pengganti ion tubuh yang berkurang apalagi setelah perjalanan jauh.
Regristasi Tim ITB
Suasana Sarapan Bersama
Acara
pagi itu berupa sharing knowledge
dengan tema basic mountaineering workshop
yang dibawakan oleh rekan-rekan Ganesha ITB. Materi yang disampaikan cukup
bagus apalagi dasar-dasar dalam berkegiatan alam ini sering dilupakan atau
disepelekan oleh pendaki pemula. Banyak dari mereka yang bermodalkan nekat asal
berangkat sehingga tidak jarang kita mendengar berita tentang hilangnya pendaki,
kehabisan bekal, hypothermia bahkan sampai meninggal dunia. Pada dasarnya kita
harus melakukan perencanaan guna menunjang tahap pelaksanaan. Yang selalu saya
ingat dari presentasi pemateri ialah kita tidak bisa menghilangkan
ancaman/bahaya namun kita bisa meminimalisirnya dan juga kita tidak bisa
menaklukan alam tetapi kita mampu beradaptasi dengan alam. Antusias peserta
juga cukup tinggi, terlihat beberapa rekan DAC mengajukan pertanyaan. Di
beberapa kesempatan Bapak Pembina DAC juga berbagi pengalaman dan tipsnya dalam
melakukan perjalanan pendakian. Keseruan pagi itu juga terlihat dari pembawa
acara yang menghibur peserta dengan celoteh dan banyolannya. Tidak lupa
rekan-rekan dokumentasi juga terlihat sibuk kesana kemari mencari sudut yang
pas untuk mengambil foto maupun video. Pagi itu suasana begitu erat sudah
seperti sahabat lama yang bertemu kembali. Peserta dari DAC maupun Ganesha ITB
mulai berbaur dan bergabung kedalam kelompok masing-masing. Kelompok yang
dimaksud ialah nama yang nantinya akan kami gunakan dalam perjalanan pendakian
Puncak Natasangin gunung Muria. Seperti yang kita ketahui agenda untuk pagi itu
adalah seminar dasar-dasar pendakian gunung yang dibawakan rekan-rekan ITB
kemudian kunjungan ke lingkungan perusahaan Djarum. Sedangkan malam harinya
ialah persiapan pendakian ke Puncak Natasangin. Cukup padat memang dan
melelahkan tentunya apalagi rekan dari ITB baru saja menempuh perjalanan cukup
jauh. Namun kelelahan itu tidak nampak diwajah mereka hal tersebut juga menjadi
semangat buat kami yang notabene lebih berumur dari mereka, Hehehe. Pukul 10.00
acara rehat sejenak sambil menyantap camilan ringan yang sudah dipersiapkan
oleh tim GS. Jajanan khas pasar kali ini mendominasi menu yang tersaji. Ingatan
saya langsung seperti kembali ke masalalu dimana jajanan seperti ini sering
dibawakan oleh orang tua semasa kecil. Namun saat ini jajanan tradisional mulai
terpinggirkan, di lain sisi anak-anak zaman sekarang lebih suka jajanan dari
minimarket atau camilan yang banyak mengandung micin sehingga ada istilah
generasi micin, Hehehe. Tidak lupa juga tersedia kopi, penawar bagi yang sudah
mulai diserang kantuk. Sesi acara dilanjutkan dengan pemaparan medan menuju
Puncak Natasangin dari tim DAC. Beberapa dari kami memang pernah mendaki kesana
sehingga lebih mudah dalam melakukan pemetaan. Panjang trek, lamanya waktu yang
akan ditempuh, jarak antar pos, sumber air, dan gambaran medan jalan menjadi
inti pembahasan. Selain itu peserta juga dituntut untuk berkoordinasi dengan
kelompok masing-masing. Tidak perlu waktu lama acara dilanjutkan dengan
pembagian souvenir. Mungkin ini
adalah acara yang paling ditunggu oleh rekan-rekan semua. Hehehe. Mulai dari
jaket, tas, dan topi sudah berjejer untuk dibagikan. Ini adalah salah satu
bentuk apresiasi dan pelayanan dari PT Djarum kepada rekan-rekan ITB dan DAC.
Waktu terus berjalan, agar tidak terlalu siang dan sesuai rundown panitia maka semua peserta dipersilahkan memasuki bus yang
sudah standby menunggu. Tujuan kali
ini adalah factory visit di
lingkungan Djarum OASIS. Area pertama adalah tempat produksi rokok dimana
terdapat banyak sekali mesin-mesin canggih dan modern. Tentunya sangat cocok
bagi rekan-rekan dari ITB yang mempelajari permesinan dalam kuliahnya untuk
bisa magang atau menjadi bagian PT Djarum suatu saat nanti guna mengaplikasikan
ilmunya. Perusahaan sendiri sangat terbuka terhadap civitas akademika yang
ingin melakukan pengajuan magang siswa/mahasiswa. Sementara untuk recruitment sendiri bisa melalui bursa
kerja yang dilakukan dibeberapa universitas maupun via pos ke alamat kantor
pusat. Dari mesin produksi kunjungan beralih ke pusat pembibitan tanaman.
Disini terdapat ribuan tanaman dengan ratusan macam bibit yang dibudidayakan.
Selain untuk kepentingan penghijauan lingkungan perusahaan juga untuk
kepentingan diluar perusahaan lewat progam Djarum Foundation Bakti Lingkungan.
Pada beberapa kesempatan civitas akademika maupun komunitas peduli lingkungan
bersama-sama melakukan penanaman lewat Djarum Foundation. Pengolahan limbah
produksi atau yang biasa kami sebut IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
menjadi tujuan terakhir. Disini segala limbah hasil produksi diolah kembali
dengan metode yang canggih dan pastinya aman dari kandungan-kandungan zat yang
berbahaya setelah melewati berbagai proses. Banyak alat yang dipasang sebagai
indikator air setelah diproses, bahkan digunakan juga indikator mahluk hidup.
Salah satu indikator tersebut adalah ikan didalam kolam pengolahan. Jika air
tersebut masih mengandung zat-zat yang berbahaya tentunya ikan-ikan akan
terkena penyakit atau mungkin akan mati, namun sebaliknya ikan-ikan yang ada
didalam kolam mampu tumbuh besar dan berkembang biak bahkan hal ini
dimanfaatkan oleh komunitas memancing yang dimiliki perusahaan PT Djarum.
Mereka kerap mengadakan perlombaan di kolam tersebut, tentunya selain
mendapatkan hadiah juga berhak membawa ikan yang didapat untuk diolah bersama
keluarga dirumah. Selain pengelolaan limbah cair limbah padatpun tetap
diperhatikan dalam pengelolaanya. Masing-masing sampah tersebut diklasifikasikan
sesuai macam dan jenisnya.
Seminar Dasar-Dasar Pendakian
Waktu
sudah menunjukan jam makan siang. Rombongan menuju kantin disalah satu sudut
ruangan Maint Office di Djarum OASIS. Begitu memasuki ruangan maint office
rombongan disambut tim GS dan receptionist
yang sudah menunggu. Kami dipandu menuju kantin. Ruanganya luas, bersih,
dan dilengkapi dengan alat musik, sehingga nyaman sekali bagi kami apalagi
beberapa rekan menampilkan bakat bermusiknya untuk mengiringi kami makan siang.
Baik lagu lokal maupun mancanegara tersajikan siang itu yahhhh meskipun
aransemen musiknya belum sesuai ekspetasi hehehe. Menu kali ini masih khas
Kudus dimana sate kerbau dipadu garang asem ayam. Sungguh nikmat sekali makanan
penutup di acara Sabtu itu. Peserta puas panitiapun lemas Hahaha. Hari itu kami
semua bahagia atas kelancaran acara dan tanpa halangan berarti. Pukul 14.00
acara pertama ini resmi selesai dan rombongan ITB kembali ke tempat transit sementara rekan-rekan DAC
kembali kerumah masing-masing. Yupsss kami semua istirahat dan mempersiapkan
diri karena agenda kedua adalah pendakian ke Puncak Natasangin Sabtu malam.
Terima kasih manajemen PT Djarum, seluruh tim dan divisi yang terlibat dalam
segala persiapan dan pelaksanaan acara ini. Untuk tim DAC, kegiatan ini menjadi
momen pertama kita menjalin silaturahmi dengan pihak eksternal dan semoga
kedepannya bisa menjadi lebih baik serta mampu menjangkau seluruh elemen yang
ada. SALAM SUPER.......
Penyerahan Souvenir
Pusat Pembibitan Tanaman
Lobby Maint Office
No comments:
Post a Comment