Pendakian Bersama Dalam Rangka HUT PT Djarum
Profil
Djarum Adventure Club
Djarum
Adventure Club (DAC) adalah klub yang berorientasi pada pendakian gunung. DAC
didirikan pada tanggal 28 Oktober 2018 di Kudus bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.
Selain sebagai wadah karyawan yang memiliki kesamaan hobby dalam pendakian
gunung kehadiranya diharapkan mampu menjadi wadah silaturahmi diantara karyawan
mengingat anggota yang tergabung saat ini lebih dari 120 orang. Pada awal mula
berdirinya DAC hanya terdiri dari beberapa anggota, seiring berjalanya waktu
antusiasme rekan-rekan yang lain mulai berdatangan. Kehadiran DAC disambut baik
oleh karyawan Djarum, terbukti setelah beberapa hari diresmikan banyak
rekan-rekan yang meminta untuk bergabung. Mereka mendapatkan informasi dari
obrolan santai di kantin, teman chatting
dan juga beberapa foto yang kita share
ke social media. Anggota yang
mendaftarpun tidak hanya di area Kudus saja, beberapa rekan DSO Semarang dan
Pati mulai bergabung. Keanggotaanya terbuka untuk seluruh karyawan Djarum. Muda
tua semuanya melebur menjadi satu atas dasar kesamaan hobby. Banyak dari mereka
yang merasa bernostalgia, menghidupkan kembali jiwa petualangan mereka semasa
remaja. Dalam perjalananya hingga 2019 ini DAC telah melakukan beberapa
pendakian Gunung antara lain Gunung Lawu, Gunung Prau, Gunung Merbabu, Gunung
Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Muria, Gunung Ungaran, Gunung Kembang, Gunung
Andong dan beberapa Gunung lainnya yang sudah masuk dalam program kerja. Sinergi
antar anggota menjadi kunci sukses dan lancarnya setiap agenda pendakian.
Berbagi informasi tentang pendakian menjadi rutinitas kami entah itu saat
mengobrol santai, lewat grup chatting atau
acara sharing knowledge yang kami
bungkus dalam program kerja, hal tersebut menjadi mutlak tentunya bagi penggiat
kegiatan alam. Mendaki Gunung merupakan olahraga yang masuk dalam kategori
ekstrim sehingga setiap individu dituntut untuk selalu mampu mempersiapkan diri
dengan baik agar mampu meminimalisir hambatan-hambatan yang ada di dalam
perjalanan. Salah satu hal yang paling mendasar adalah kesiapan fisik, maka
dari itu DAC menyediakan Basecamp yang dilengkapi dengan sarana jogging track,
melatih keseimbangan badan dengan berjalan pada kayu yang melintang, melatih kekuatan
otot tangan pada monkey bar dan lain-lain. Bagaimana Basecamp dengan segala
fasilitasnya itu bisa ada? Apakah seperti legenda Pangeran Bondowoso yang cukup
sehari membuat ratusan Candi untuk kekasihnya Rara Jongrang? Tentunya tidak
mudah dan butuh proses yang cukup lama, namun dengan semangat dan kerjasama
serta bantuan beberapa unit lain di PT Djarum Basecamp mampu terealisasi sesuai
harapan. Dengan adanya Basecamp dan fasilitas tersebut diharapkan bisa
dimanfaakan sebagai tempat pertemuan, penyimpanan aset serta menjadi sarana
yang mampu menunjang kesiapan fisik seluruh anggota.
Logo DAC
Peresmian Oleh Pihak Manajemen
Basecamp DAC
Pendakian & Peresmian di Gunung Ungaran
Pendakian & Penanaman Pohon
Tips
Melakukan Pendakian
Dalam
setiap kegiatan yang kami jalankan mempunyai aturan dan tata tertib yang sudah
ada. Semua sudah di atur di dalam AD/ART klub dan wajib dipatuhi oleh seluruh
anggota. Program kerja dibuat oleh pengurus dan kemudian diajukan kepada
manajemen. Program kerja diajukan setiap satu tahun sekali. Dalam setiap
program kerja berisi 4-5 kegiatan, pertimbangan kami antara lain adanya musim
hujan dan bulan puasa sehingga pada waktu-waktu tersebut kami memilih
meniadakan kegiatan pendakian. Dengan sisa beberapa bulan efektif yang ada kami
bagi untuk program kegiatan pendakian. Harapanya setiap kegiatan juga tidak
terlalu berdekatan waktu pelaksanaanya sehingga kami mampu melakukan persiapan
dengan matang. Persiapan sangat penting dalam melakukan kegiatan alam. Dengan
persiapan yang baik akan meminimalisir hambatan yang ada. Dikutip dari seorang
penggiat alam senior mengungkapkan bahwa “Perjalanan yang baik berawal dari
persiapan yang baik’’. Jika kita lihat secara keseluruhan setidaknya ada 3 hal
pokok dalam berkegiatan alam, yaitu;
1.
Persiapan (perencanaan)
Perencanaan
artinya segala proses atau tahapan yang dilakukan sebelum pelaksanaan
pendakian. Perencanaan ini bertujuan untuk mensukseskan kegiatan pendakian,
perencanaan tersebut meliputi hal teknis maupun non teknis antara lain:
1. Jasmani
& rohani
Kesiapan
jasmani & rohani anggota sangat diperlukan dalam menghadapi medan jalan
dalam berbagai kondisi selama pendakian. Maka dari itu berlatih fisik secara
rutin menjadi salah satu persiapan yang bisa dilakukan. Selain itu mendekatkan
diri kepada Tuhan juga menjadi salah satu cara untuk menguatkan mental dan
spiritual setiap anggota.
2. Survey
Lokasi Tujuan
Mengetahui
lokasi tujuan menjadi point yang tidak boleh dilupakan. Apalagi dizaman yang
serba digital seperti ini tentunya sangat mudah bagi kita untuk mengetahui
dengan detail lokasi yang akan kita tuju. Kita bisa menggali informasi apa saja
berkaitan dengan lokasi yang akan kita tuju, contohnya: akses jalan menuju
lokasi, bagaimana transportasi kesana, berapa ketinggian gunungnya dan
sebagainya.
3. Tujuan
Pendakian
Tujuan
pendakian nanti akan berkaitan dengan peralatan dan perbekalan yang dibawa.
Akan berbeda jika kita bertujuan untuk camping dan menikmati sunrise dengan
seseorang yang mempunyai tujuan melakukan penelitian. Sehingga dari awal kita
harus mampu menentukan tujuan pendakian agar tidak salah dalam menentukan
peralatan dan perbekalan.
4. Peralatan
dan Perbekalan
Peralatan
dan perbekalan ialah sarana pemenuh kebutuhan kita semuanya saat berkegiatan walaupun
dalam keadaan darurat. Peralatan dan perbekalan ini sangat penting dan banyak
sekali macamnya. Peralatan tersebut bisa kita gunakan disaat berjalan, untuk
berlindung, untuk memasak, untuk navigasi bahkan untuk kita tidur. Beberapa
peralatan tersebut antara lain: baju dan celana yang cepat kering,jas hujan,
tenda, kompor dan gas, piring, matras, sleeping bag, ataupun GPS tracker.
Sementara untuk penentuan perbekalan bisa disesuaikan dengan perkiraan lamanya
perjalanan dan kebutuhan masing-masing tim ataupun individu. Untuk mempermudah
dalam mengingat kebutuhan tersebut DAC selalu membagikan ceklist kepada setiap
anggota sebelum memulai pendakian.
Technical Meeting Peserta
Beberapa Peralatan Pendakian
2.
Pelaksanaan
Pelaksanaan
menandakan bahwa kita telah siap melaksanakan kegiatan pendakian. Diawali
dengan registrasi di Basecamp setempat untuk pendataan setiap anggota kemudian
dilanjutkan menempuh perjalanan yang sesungguhnya. Selama perjalanan bisa saja
muncul berbagai kendala baik itu secara teknis ( faktor manusia) maupun non
teknis (faktor alam). Namun seperti sudah disampaikan diawal tadi perencanaan
yang kita lakukan diharapkan mampu mengantisipasi hal-hal tersebut. Selain itu
ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan
di dalam aktivitas pendakian yaitu adanya peraturan tertulis maupun
tidak tertulis yang sudah ditetapkan untuk menjaga kearifan lokal tempat
sekitar. Sangat dibutuhkan sinergi antara penduduk setempat dengan pendatang
dalam hal ini seorang pendaki. Bagaimanapun juga kearifan-kearifan lokal
tersebut sudah menjadi tradisi masyarakat sekitar yang patut kita hormati dan
kita lestarikan. Di sisi lain budaya-budaya lokal tersebut merupakan cerminan
keberanekaragaman negeri kita. Tentunya dibalik kearifan-kearifan lokal dan
budaya tersebut terkandung makna yang baik dan bisa kita petik sebagai
pelajaran.
Persiapan Sebelum Pendakian
Perjalanan Menuju Puncak
3.
Pasca Pelaksanaan (recovery)
Setelah
selesai dalam melakukan suatu perjalanan pendakian maka tugas kita selanjutnya
adalah bagaimana mengatasi atau meminimalisir problem yang ada, salah satu
contohnya adalah kelelahan fisik yang
tidak jarang menyebabkan kaki pegal-pegal, badan terasa sakit, bahu yang
pegal dan juga area wajah yang kadang terbakar. Hal tersebut adalah respon
tubuh kita yg menandakan kalau otot sedang beradaptasi dengan intensitas
aktifitas yg lebih berat. Karena adaptasi tersebut dan apabila kita cukup rutin
melakukanya, maka dalam kegiatan berikutnya kita tidak terlalu merasakan sakit
dan lelah seperti sebelumnya. Rasa sakit, pegel, dan capek ini sebenarnya akan
menghilang dengan sendirinya walaupun kita tanpa menggunakan obat-obatan. Kita
bisa beristirahat dalam waktu 3-4 hari dengan melakukan kegiatan normal.
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meminimalisir kecapekan antara lain:
- Minum air perasan jeruk nipis hangat rutin (mengandung vit c dan antioksidan)
- Rendam kaki dengan air hangat dicampur garam (melemaskan otot-otot yg kaku)
- Olesi dengan obat-obatan dan istirahat cukup (salep pereda nyeri otot)
- Untuk mencegah kulit wajah yg terkelupas bisa menghindari terlalu banyak cuci muka dengan air saat perjalanan dan jangan sering menyentuh wajah karena kuman tangan, bersihkan wajah dengan air hangat
Program
HUT Djarum
Dalam rangka
menyambut hari ulang tahun PT Djarum yang ke 68 Djarum Adventure Club
berinisiatif untuk mengadakan pendakian tujuh puncak gunung yang berlokasi di
Jawa Tengah. Ketujuh Gunung tersebut antara lain Gunung Lawu di Karanganyar,
Gunung Merbabu di Boyolali, Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing di Temanggung,
Gunung Prau dan Gunung Kembang di Wonosobo serta Gunung Andong di Magelang.
Seperti gayung bersambut, manajemen mendukung penuh rencana pendakian ini,
bahkan kami ditawari kolaborasi dalam hal dokumentasi kegiatan dengan Djarum
Potography. Rencana demi rencana termasuk skenario video yang akan kami
persembahkan nanti untuk PT Djarum terus digodog. Lebih dari 70 orang terlibat
dalam acara pendakian ini. Dalam kegiatan pendakian sendiri bukan hanya capek
dan pegal yang kita dapatkan, melainkan kita mampu memunculkan potensi-potensi
yang ada pada diri kita. Bekerja sama secara tim, saling support, kepedulian
dengan rekan dalam perjalanan, sikap pantang menyerah, perencanaan bekal dan
waktu serta mengatasi segala hambatan yang ada dalam perjalanan mampu
menjadikan kita pribadi yang lebih tangguh. Hal tersebut tentunya sejalan dan
bisa kita terapkan dalam keseharian di perusahaan. Tidak hanya itu, mendaki
gunung juga menjadi bentuk rasa syukur kami atas anugerah Tuhan YME yang selalu
memberikan rahmat-NYA untuk alam, perusahaan, dan bangsa Indonesia. Seperti
yang telah kita ketahui bahwa kegiatan bisnis perusahaan kita tidak terlepas
dari alam. Bahkan sumber utama bahan baku yang digunakan berasal dari alam.
Dalam beberapa pendakian di daerah Temanggung kami bertemu dengan petani yang
merupakan mitra PT Djarum. Berinteraksi dan melihat kegiatan mereka secara
langsung mengolah kebun tembakau guna memenuhi kebutuhan perusahaan kita
merupakan pemandangan yang menarik dalam setiap perjalanan. Tidak hanya sampai
disitu, dengan membawa nama besar PT Djarum merupakan kebanggaan tersendiri
bagi kami. Kompak berseragam jaket dan tas merah membuat kami mudah dikenali
diantara rombongan pendaki lain. Berbincang, berbagi rokok dan bercanda selama
perjalanan dengan pendaki lain menambah keakraban diantara kami. Bahkan
beberapa teman pendaki menyebut kami dengan istilah ‘Rombongan Djarum’.
Disadari ataupun tidak kita semua merupakan duta bagi perusahaan sehingga
diharapkan mampu membawa diri dimanapun berada. Mereka yang berada disekitar
kita merupakan calon konsumen atau mungkin telah menjadi konsumen. Harapan
besar kami lewat DAC diantarannya mampu merangkul mereka sehingga kita semua
bisa berkontribusi mewujudkan visi perusahaan yaitu menjadi yang terbesar dalam
penjualan dan profitabiltas industry rokok. Selamat Ulang Tahun PT Djarum yang
ke 68 Maju Berprestasi. Jayalah Negeriku. DAC......Gooooo!!!
“Jangan
Kau tanyakan mengapa kami naik Gunung, tanyakan pada dirimu mengapa Kamu
tidak”.
Puncak Gunung Merbabu
Puncak Gunung Sindoro
Puncak Gunung Andong
Puncak Gunung Sumbing
Puncak Gunung Prau
Puncak Gunung Lawu
Puncak Gunung Kembang
Link video pendakian https://youtu.be/zFjiYl-ILk4