Berbagi & Bersuka Cita Bersama
Pada
kesempatan ini kita akan flashback 9
bulan kebelakang, dimana salah satu progam kerja yang telah disepakati pengurus
DAC (Djarum Adventure Club) bersama manajemen perusahaan PT Djarum yaitu
pelaksanaan kegiatan camping bersama
disekitar wilayah Kudus sendiri. Lokasi yang telah kami tentukan yaitu Bumi
Perkemahan Kajar di Kecamatan Dawe Kudus. Beberapa alasan kami memilih Buper
Kajar antara lain tempatnya mudah dijangkau dan terlihat jelas dari jalan raya baik
menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum, fasilitas yang memadai,
tempat berkemah maupun area parkir cukup luas serta yang tidak kalah penting
adalah letaknya yang berada di dataran tinggi menjadikan hawanya sejuk nan
dingin, cocok bagi kami untuk berlatih membiasakan tubuh terhadap suhu-suhu
tertentu. Setelah menentukan lokasi kegiatan kemudian sebagian dari rekan-rekan
pengurus melakukan survey terhadap
tempat tersebut. Dengan melakukan survey
kita mampu menentukan bagaimana nanti layout
berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Setelah dirasa cukup
akhirnya terbentuklah rundown
kegiatan yang bertajuk camping ceria
& pembekalan dasar-dasar pendakian bagi anggota DAC. Kami sadar diusia yang
masih baru dan tidak adanya latar belakang dalam dunia pendakian memacu kami
untuk terus belajar dan berbagi karena kami yakin sekecil apapun pengetahuan
atau pengalaman yang kita bagikan akan sangat bermanfaat bagi rekan-rekan
lainnya.
Hari itu Sabtu 23
Februari 2019, beberapa dari tim panitia sudah mulai datang ke lokasi dengan
membawa perlengkapan yang dibutuhkan. Acara nantinya akan dimulai pukul 16.00.
Sesi awal nanti akan diisi dengan sharing
perencanaan dan perlengkapan dalam pendakian. Sedang asyik-asyiknya
mempersiapkan keperluan tiba-tiba datang hujan yang cukup deras. Beruntungnya
waktu itu persiapan sudah mencapai 90%. Sambil menunggu hujan reda, beberapa
rekan ada yang bersantai di dalam tenda ada pula yang memilih untuk duduk
bersantai di warung pojok sambil menikmati secangkir teh hangat dan sebatang
rokok. Tidak lama berselang peserta mulai nampak berdatangan di tengah hujan.
Turunya hujan waktu itu belum mampu mematahkan semangat dan antusiasme mereka
untuk mengikuti acara. Beberapa dari peserta memang masih masuk kerja sehingga
ada yang izin datang terlambat tetapi itu tidak menjadi kendala untuk
keberlangsungan kegiatan kali ini. DAC’S CAMP LET’S GO adalah tema yang dipilih
dalam acara ini. Selain nanti didalamnya akan ada sharing materi perencanaan dan perlengkapan dalam pendakian,
pengenalan dasar survival, serta games menarik lainnya. Tidak lupa kami
juga turut membagikan beberapa souvenir
untuk peserta. Waktu telah menunjukan pukul 16.00, saat itu hujanpun sudah
reda. Dengan duduk lesehan bersama kami memulai acara sesi awal. Sekitar 35
orang sudah hadir pada sore itu dari total pendaftar keseluruhan 50 orang. Sesi
demi sesi berlangsung cukup interaktif. Banyak tanya jawab diantara peserta dan
narasumber. Latar belakang peserta yang beraneka ragam membuat acara hari itu
berlangsung seru. Seperti yang diketahui bahwa DAC (Djarum Adventure Club)
adalah klub pecinta alam khususnya pendakian gunung yang ada di PT Djarum.
Anggotanya terdiri dari yang muda sampai yang tua yang sudah naik gunung maupun
belum pernah sama sekali. Berangkat dari kesamaan hobby tersebut akhirnya DAC terbentuk pada 28 Oktober 2018. Untuk
menarik minat peserta panitia juga mengadakan game yang dikemas per kelompok dengan iming-iming hadiah bagi yang
terbaik. Saking serunya pembahasan membuat tidak terasa jika hari sudah mulai
gelap. Pukul 18.00 kami akhiri sesi sharing
ini dan dilanjutkan dengan acara bebas setelah solat dan makan malam.
|
Sharing Materi Survival |
|
|
|
Sharing Materi P3K |
|
Bersama Mendirikan Tenda |
Acara
malam itu semakin memambah keakraban kami. Duduk bersama berbaur menjadi satu
ngobrol ngalor ngidul ditemani cahaya api unggun, membakar jagung dan sosis,
menikmati kopi menambah kehangatan di tengah hawa Buper Kajar yang cukup
dingin. Buper Kajar sendiri menjadi tempat yang cocok untuk berkemah bersama
keluarga atau rombongan, dimana saat itu di sisi yang lain terdapat rombongan
SMP dari Demak. Waktu tidak terasa sudah menunjukan pukul 23.00. Peserta mulai
kembali ke tenda mereka masing-masing yang sebelumnya diadakan lomba membangun
tenda dan memasak bagi setiap kelompok. Beberapa dari kami masih terjaga diluar
tenda, bernyanyi sambil memainkan gitar atau hanya ingin menikmati keheningan
dan angin malam. Saya sendiri memilih tidur diluar diatas hammock berselimutkan sarung dan jaket yang cukup tebal. Malampun
semakin bersahabat karena tidak ada nyamuk berkeliaran yang sebelumnya saya
khawatirkan.
|
Memasak Per Kelompok |
Hari
telah berganti. Sesuai jadwal acara, minggu pagi ini diawali dengan senam
bersama untuk melakukan peregangan sebelum melakukan trekking disekitar Buper Kajar. Beberapa panitia sudah mulai
beranjak lebih pagi untuk bersiap pada masing-masing pos yang telah ditentukan.
Treking kita kali ini berjalan
menyusuri area Buper Kajar kemudian menuju aliran sungai yang debitnya sangat
cocok untuk diadakan games didalam
sungai tersebut. Untuk trekking kali
ini setiap kelompok berjalan dengan selisih waktu 10 menit. Selama menyusuri medan
jalan panitia telah memberikan beberapa tanda petunjuk jalan di setiap
persimpangan untuk mengantisipasi apabila ada kelompok yang tersesat. Selain
marka jalan, panitia juga menyiapkan tim sweaper
untuk memastikan kembali tidak ada peserta yang tertinggal. Sekitar 20 menit
waktu yang dibutuhkan setiap kelompok untuk melewati area hutan dan perkebunan.
Puas melewati hijaunya hutan dan kebun dengan sedikit tanah becek ga ada ojek
ala cinta laura peserta akan dibawa menuju aliran air sungai, tentu saja harus
lewat didalam sungai dan siap untuk berbasah-basahan. Ada 2 pos dalam
perjalanan kali ini dimana kedua pos tersebut terletak di dalam aliran sungai,
setiap pos berisi game yang harus
diselesaikan oleh peserta untuk melanjutkan perjalanan berikutnya. Setiap
kelompok peserta akan dinilai dan nilai yang tertinggilah yang berhak untuk
mendapatkan hadiah-hadiah yang telah disiapkan. Pos 1 sepertinya menjadi momok
bagi setiap kelompok. Dari 6 kelompok peserta hanya 1 yang mampu menyelesaikan
tantangan tersebut. Bila kita perhatikan cukup mudah untuk menyelesaikan game ini namun tentunya diperlukan
kerjasama dan ketelitian disetiap anggota dalam pelaksanaannya. Bermodalkan
bola pimpong, pipa paralon kurang lebih 2,5 meter dan 2 buah gayung, peserta
akan disuruh menceburkan diri kedalam sungai dengan kedalaman 1,5 meter. Permainan
ini biasa disebut dengan pipa bocor. Peserta diminta untuk mengeluarkan bola
pimpong di dalam pipa paralon dengan cara memasukan air dengan gayung tersebut,
tanpa sepengetahuan peserta panitia telah melubangi pipa paralon tersebut di
beberapa bagian. Berpikir cepat dan cermat sangat dibutuhkan karena waktu yang
diberikan dari pihak panitia cukup terbatas yaitu 10 menit. Berbagai cara
dilakukan oleh setiap kelompok ketika mereka menyadari bahwa pipa paralon
tersebut berlubang. Ada yang spontan melepas baju kemudian diikatkan ke pipa
tersebut, ada yang sambil menyelam kemudian menutup lubang dengan tangan atau
rerumputan disekitar. Beberapa ekspresi wajah bahagia merekapun tertangkap
jelas oleh jepretan rekan-rekan dokumentasi. Keceriaan atau mungkin berbalut
kekesalan karena gagal menyelesaikan permainan tak jadi masalah karena pada
akhirnya mereka semua tersenyum lebar seolah rindu dan mengulang masa kecil
ketika bermain di sungai. Senyum merekapun tambah merekah tatkala melihat air
terjun mini kurang lebih 3 meter. Tanpa dikomando tim dokumentasi mereka
berpose nyleneh dan minta untuk difoto. Tua muda tak jadi perkara, semua basah
dan bergembira. Perjalanan tidak berhenti disitu, peserta diharuskan menyusuri
sungai kembali untuk menuju Pos 2 dimana sudah ada tim panitia yang menunggu
untuk menguji kekompakan setiap kelompok. Batu besar-kecil cukup terjal harus
dilewati setiap peserta, kedalaman sungai yang bervariasi dan airnya yang
jernih menambah keasyikan tersendiri. Tidak jarang disetiap titik tertentu
mereka berhenti untuk sekadar berfoto ria. Untuk meminimalisir cedera atau
terpeleset saat menyusuri sungai kami telah tekankan sebelumnya agar peserta memakai
sepatu. Setelah 20 menit berjalan menyusuri arus sungai nampaklah 2 tukang
jagal penghuni Pos 2. Setiap peserta akan diberikan cup bekas air mineral yang
diikatkan dikepala. Kemudian dari jarak 10 meter salah seorang anggota kelompok
akan menggulirkan bola pimpong. Tugas dari anggota lainnya ialah bagaimana
memasukan bola yang terbawa arus tersebut kedalam cup-cup mereka. Point yang
diberikan tergantung kelompok mana yang mampu menampung bola terbanyak dalam
waktu 10 menit. Tidak terasa hari semakin siang, keseruan terus berlanjut
menuju perjalanan kembali ke titik awal yaitu bumi perkemahan Kajar. Setiap
kelompok masih harus melewati jalan setapak yang lumayan menanjak dimana kita
bisa melihat area persawahan dan perkebunan penduduk.